Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Gubernur NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Kompas.com - 08/04/2021, 13:46 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana pasca-banjir bandang angin siklon tropis, hingga tanah longsor.

Status tanggap darurat tersebut berlaku sejak 6 April sampai 5 Mei 2021 dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.

"Terhitung mulai tanggal 6 April sampai 5 Mei 2021," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Hari Ini, Mensos Risma Tinjau Masyarakat Terdampak Bencana di NTT

Raditya berharap, penetapan status tanggap darurat di NTT dapat mempercepat penanganan bencana di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan, seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, hingga pembukaan akses jalan.

"Maupun pembukaan akses yang terisolisasi terus dan masih dilakukan," ucapnya.

Banjir disertai longsor terjadi di sejumlah kabupatan, Provinsi NTT, pada Minggu (4/4/2021), meredam ratusan rumah dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pemerintah masih terus mengupayakan penanganan dampak bencana di NTT dengan menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan di tempat-tempat pengungsian. Namun, ada persoalan keterbatasan dokter dan tenaga kesehatan.

Berdasarkan data BNPB, pada Rabu (7/3/2021), tercatat ada 138 korban meninggal dunia dan 61 orang yang masih hilang.

Baca juga: Pencarian Korban Hilang Pasca-bencana di NTT Terkendala Cuaca Buruk

Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan, proses pencarian korban hilang pasca-bencana terkendala cuaca buruk. Akibatnya, mobilisasi alat berat untuk menjangkau wilayah terdampak bencana sulit dilakukan.

"(Kendala mencari orang yang hilang) karena kesulitan untuk memobilisasi alat berat, ekskavator dan juga untuk mengangkut batu yang sangat besar. Kemudian cuaca yang juga masih belum bagus ya," kata Doni dalam konferensi pers, Rabu (7/4/2021).

Adapun pencarian korban akan difokuskan di tiga wilayah, yakni Lembata, Alor dan Adonara. BNPB bersama TNI dan Polri akan menambah personel, alutsista dan membangun rumah sakit lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com