Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Segera Dimulai, Epidemiolog: Silakan, tetapi 3 Jam Per Minggu

Kompas.com - 06/04/2021, 10:09 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono tak mempermasalahkan pembelajaran tatap muka secara terbatas segera dimulai di sekolah.

Namun, Pandu mengingatkan, pembelajaran tatap muka ini tidak sama seperti pembelajaran tatap muka sebelum masa pandemi Covid-19.

"Konsep pembelajaran tatap mukanya bukan konsep tatap muka zaman dulu harusnya. Jadi, persiapannya harus kompleks, yang saya lihat kurikulumnya belum matang," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tak Perlu Tunggu Juli 2021

Pandu mengatakan, pembelajaran tatap muka terbatas selama pandemi bisa dilakukan dengan durasi belajar 2-3 jam per minggu.

Selain itu, ruang belajar di sekolah harus memiliki ventilasi yang terbuka. Sebab, ruang tertutup lebih berisiko terjadinya penularan virus corona.

"Kalau mau dibuka silakan tatap muka, tapi 3 jam per minggu enggak usah seharian. Kalau enggak kuat 3 jam, ya 2 jam," kata Pandu.

"Dan kondisi sekolah harus dilihat kebanyakan sekolah modern kan pakai AC, nah itu harus diperbaiki harus ada ventilasi yang terbuka, itu jauh mengurangi risiko," ujarnya.

Baca juga: Mendikbud: Sekolah Tidak Boleh Paksa Anak untuk Ikut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Pandu juga mengatakan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) harus berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan seperti Puskemas atau Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan testing Covid-19 secara berkala.

"Itu hanya bisa dilakukan Dinkes atau Puskemas yang menaungi sekolah-sekolah di sana. Ini yang belum terlihat integrasi antara UKS dengan sistem pendidikan yang mau dibuka," ucapnya.

Lebih lanjut, Pandu mengatakan, selama pembelajaran tatap muka terbatas, pemerintah daerah (Pemda) dan Kemenkes harus memperkuat survelains, testing dan pelacakan agar apabila ada kasus Covid-19 dapat segera diketahui.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Beri Diskresi Soal Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Ia juga mengingatkan pemda tidak memaksakan daerahnya untuk kembali membuka pembelajaran tatap muka.

"Kepala daerah itu sering kali 'Oh daerah kami sudah siap', bukan begitu, ini bukan kompetisi, kita tahu tahu bahwa anak-anak ini kehilangan peluang, kehilangan waktu, sekarang kita harus identifikasi anak-anak selama daring ini kemampuan apa yang kurang," ujar Pandu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com