Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Aksi Teror, Kompolnas Minta Evaluasi Sistem Pengamanan di Mabes Polri

Kompas.com - 04/04/2021, 11:22 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan bahwa perlu ada evaluasi sistem pengamanan pasca-aksi teror yang terjadi di Mabes Polri, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Ini perlu dievaluasi kalau menurut saya," ujar Benny dalam diskusi virtual Awas Sesat Milenial di Jagat Virtual, Minggu (4/4/2021).

Benny mengatakan, evaluasi bisa dilakukan secara menyeluruh.

Evaluasi itu mulai dari personel yang bertugas pada saat peristiwa penyerangan itu terjadi maupun evaluasi terhadap jalannya alat deteksi.

Baca juga: Penyerangan di Mabes Polri, Kabais TNI: Intelijen Tak Kebobolan!

Menurut dia, evaluasi terhadap personel saat itu penting dilakukan guna mengetahui sebagai jauh kesiapsiagaan dan kewaspadaannya.

Selain itu, Benny mengusulkan, bahwa pengamanan di Mabes Polri perlu lebih presisi.

Misalnya, dengan dilakukannya penggeladahan secara fisik terhadap setiap pengunjung yang akan memasuki lingkungan Mabes Polri.

Penggeledahan fisik tersebut termasuk terhadap pengunjung wanita.

"Ketika tamu itu wanita dan diperlukan penggeledahan pemeriksaan baik melakukan alat deteksi maupun secara fisik langsung pakai tangan, itu harus dilakukan oleh petugas wanita atau Polwan. Ini kami lihat tidak ada," kata dia.

Baca juga: Polisi Selidiki Asal Senjata Pelaku Penyerangan di Mabes Polri

Namun demikian, ia menilai jika sistem pengamanan di Mabes Polri sejauh ini sudah sesuai standar.

"Saya melihat bahwa pengamanan secara fisik itu standarnya sudah bagus, baik peralatannya, alat deteksi segala macam sudah semua tetapi semua itu akan kembali pada personel bertugas," kata dia.

Sebelumnya, perempuan berinisial ZA menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Perempuan berusia 25 tahun itu diduga pendukung ISIS.

Dugaan itu berasal dari hasil pendalaman polisi yang menemukan unggahan bendera ISIS di akun Instagram milik pelaku.

Baca juga: Aksi Teroris Milenial, Mengapa Fenomena Ini Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com