Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Monardo Minta Pemda Antisipasi Penularan Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

Kompas.com - 04/04/2021, 09:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan tentang potensi penyebaran strain atau varian baru virus corona B.1.1.7.

Doni menyebut penularan virus dapat terjadi melalui transportasi udara maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Oleh karenanya, ia meminta pemerintah daerah melakukan antisipasi.

“Kita harus antisipasi,” kata Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: Studi: Varian Corona B.1.1.7 Tingkatkan Risiko Kematian 64 Persen

Doni pun meminta Pemda segera membentuk Satgas Karantina dengan mengimplementasikan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional dalam Masa Pandemi Covid-19.

Aturan itu penting, sebab, apabila tapal batas negara tak punya regulasi yang baik dalam pencegahan Covid-19, hal itu sama saja membiarkan kematian pasien terjadi lebih cepat dan banyak.

“Kalau kita membiarkan, maka yang meninggal lebih awal akan bertambah banyak,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Baca juga: Seorang Warga Bogor Positif Virus Corona B.1.1.7: Terpapar Saat Pulang dari Luar Negeri, Pemkot Langsung Lakukan Tracing

Doni juga menyampaikan rasa prihatin atas adanya mobilitas penduduk yang melalui lintas batas negara tanpa menempuh ketentuan karantina dan dua kali swab.

Padahal, pada akhir Desember 2020 Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar warga yang masuk ke Indonesia dari luar negeri melakukan dua kali swab dan karantina. Aturan itu berlaku bagi WNI maupun WNA.

Doni memaparkan, ada 1.480 orang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dan didapatkan 687 orang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melalui karantina dan dua kali swab PCR.

Padahal, sebelumnya mereka semua membawa dokumen bebas Covid-19 dari luar negeri.

“Kedatangan luar negeri ini yang membuat saya prihatin,” kata Doni.

Berkaca dari fenomena tersebut, Doni meminta seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri menjalankan program kekarantinaan dengan baik.

Sebab, seandainya yang terkonfirmasi positif Covid-19 dibiarkan begitu saja dan kembali ke rumah tanpa ada pemeriksaan dan karantina lanjutan, hal ini dapat berakibat fatal.

“Kalau pasukan kita dari TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, Imigrasi dan semuanya tidak punya kepedulian kepada program ini, maka 687 orang yang pulang ke kampung, lantas ketemu keluarganya ada yang kelompok rentan, kemudian terpapar Covid-19 dan nggak ada fasilitas kesehatan, maka lewat,” ujarnya.

Doni mengingatkan bahwa hingga hari ini belum ada satu pun negara yang terbebas dari pandemi Covid-19.

Untuk itu, ia mewanti-wanti seluruh pemangku kebijakan tidak lengah.

“Kita jangan terlena, jangan lengah. Prestasi hari ini bukan berarti terus selamanya akan seperti itu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com