Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Belum Ada Kaitan Terduga Teroris Jakarta-Bekasi dengan Jaringan Makassar

Kompas.com - 31/03/2021, 11:42 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut belum ditemukan kaitan antara empat orang terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dan Kabupaten Bekasi dengan jaringan teroris bom bunuh diri di Makassar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mendalami hal tersebut.

"Sampai dengan detik ini belum ada hubungannya antara ledakan bunuh diri di Katedral Makassar dengan yang kemarin kami amankan empat orang," kata Yusri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Polisi Sebut Terduga Teroris Condet Dan Bekasi Siapkan Lebih dari 100 Bom

Menurut Yusri masih terlalu dini untuk melihat kaitan antara dua kelompok tersebut.

"Masih sangat pagi untuk kita sampaikan. Termasuk apa sasarannya? Apa motivasinya? kelompok apa? Yang Jakarta ini baru kemarin siang kita tangkap. Jadi masih pagi, masih dini," tuturnya.

Yusri mengungkapkan, terduga teroris lain pada jaringan di Jakarta dan Bekasi kemungkinan bertambah.

Namun, kemungkinan jaringan tersebut termasuk dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD), belum ditemukan.

"Termasuk ada tersangka lain, ya, kemungkinan ada. Karena kan mereka ini berkelompik. Tapi jaringan JAD belum," kata dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Perempuan Terduga Teroris Terkait Bom di Makassar

Sebagai informasi penangkapan empat terduga teroris dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror di sejumlah wilayah di Jakarta, Kabupaten Bekasi dan Tangerang Selatan, pada Senin (29/3/2021).

Menurut keterangan Yusri, terduga teroris ZA ditangkap di Kabupaten Bekasi, HH di kawasan Condet Jakarta Timur, BS diamankan di Mall ITC Mangga Dua, Jakarta Utara dan BS di Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Dari penangkapan ZA dan HH, polisi mengamankan 12 bom aktif dan bahan peledak lain.

Jika dikalkulasikan bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk membuat 100 bom lebih.

Baca juga: Pasca-bom Bunuh Diri Makassar, Polri Petakan Wilayah Rawan Kelompok Radikal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com