JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro berhasil mencegah lonjakan kasus Covid-19 akibat masa libur panjang.
Selama dua bulan terakhir, tak terjadi lonjakan kasus virus corona meski terdapat momen libur panjang Imlek dan Isra Miraj.
Selain PPKM mikro, lonjakan kasus diklaim berhasil dicegah akibat adanya penghapusan cuti bersama dan pembatasan mobolitas penduduk ke luar kota.
"Kebijakan PPKM mikro melalui posko tingkat desa atau kelurahan, penghapusan cuti bersama, serta pembatasan mobilitas terbukti efektif karena tidak terjadi kenaikan kasus sebagai dampak dari kedua hari raya tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/3/2021).
Berdasar pengalaman, kata Wiku, libur panjang berdampak pada penambahan kasus positif Covid-19. Sebab, momen tersebut digunakan masyarakat untuk bepergian sehingga terjadi peningkatan mobilitas.
Selain peningkatan kasus, libur panjang juga mengakibatkan kenaikan angka kematian pasien virus corona, juga keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.
Akibat momen libur panjang Idul Fitri 22-25 Mei 2020 misalnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebesar 68-93 persen.
Kemudian, akibat libur panjang HUT RI 17-23 Agustus 2020, kasus Covid-19 meningkat hingga 119 persen.
Baca juga: Menkes: Presiden Minta PPKM Mikro dan Vaksinasi Diseimbangkan
Kecenderungan ini terulang ketika momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW 28 Oktober-1 November, serta libur Natal dan tahun baru 24 Desember-3 Januari.
"Meskipun jumlah kenaikannya tidak lebih tinggi dari dampak libur kemerdekaan RI, libur Maulid Nabi berkontribusi pada kenaikan hingga 95 persen kasus harian, dan libur Nataru (Natal dan tahun baru berkontribusi pada kenaikan hingga 78 persen kasus harian," ucap Wiku.
Belajar dari pengalaman tersebut, kata Wiku, pemerintah melakukan pencegahan dengan melarang mudik Lebaran 2021.
Pemerintah berharap kebijakan ini mampu mencegah lonjakan virus corona akibat tingginya mobilitas penduduk selama momen libur panjang.
"Ini adalah alarm keras yang seharusnya mampu untuk menjadi peringatan kita semua agar tidak mengulangi kejadian ini," kata Wiku.
Baca juga: Pemerintah Perluas Wilayah PPKM Mikro, Tambah 5 Provinsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.