Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Organisasi Parlemen Dunia, Puan Ajak Cegah "Vaccine Nationalism"

Kompas.com - 30/03/2021, 18:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong ketersediaan vaksin agar merata di seluruh dunia dan untuk semua orang.

Sebab, ia menyoroti ketersediaan vaksin dan distribusinya yang hingga kini belum merata di seluruh dunia. Bahkan, berdasarkan data Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), sekitar 130 negara belum menerima satu pun dosis vaksin Covid-19.

"Kita perlu ikut mendorong akses adil dan merata terhadap vaksin yang berkualitas, terjangkau, dan efektif bagi semua negara dan semua orang," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: PBNU Imbau Umat Islam Tak Ragukan Kemubahan Vaksin AstraZeneca

Adapun hal tersebut disampaikan Puan dalam pertemuan virtual dengan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco, Selasa siang.

Politikus PDI-P itu menekankan keadilan akses terhadap vaksin sebagai tema perbincangan dengan Presiden IPU yang berada di Portugal.

Puan berharap, organisasi parlemen dunia atau IPU harus mencegah penguasaan vaksin sepihak oleh negara-negara tertentu.

"Perlu pula dicegah terjadinya ‘vaccine nationalism’ yang membatasi negara berkembang untuk mendapat akses kepada vaksin," nilai dia.

Ia menegaskan, dunia tidak akan aman dari virus corona sampai semua negara terbebas dari virus tersebut.

Berdasarkan pandangannya, distribusi vaksin yang merata menjadi salah satu katalisator dalam meningkatkan prospek pemulihan ekonomi dunia.

Untuk itu, Puan menilai IPU perlu membantu akselerasi pemulihan ekonomi global dengan upaya membangun lebih baik lagi pada masa pasca pandemi.

Baca juga: PBNU Imbau Umat Islam Tak Ragukan Kemubahan Vaksin AstraZeneca

"Caranya dapat bekerja sama dengan berbagai organisasi ekonomi internasional untuk mendorong koordinasi kebijakan makro ekonom berbagai negara," jelasnya.

"IPU juga perlu berperan dalam mengatasi dampak sosial pandemi seperti meningkatnya kemiskinan, ketimpangan, terhambatnya akses terhadap kesehatan dan pendidikan," tambah dia.

Selain membahas ketersediaan vaksin dan distribusinya, dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerja sama antara Indonesia dan IPU.

Selain itu, pertemuan juga membahas rencana Indonesia menjadi tuan rumah IPU Assembly pada 2022.

Puan juga menginformasikan kepada Presiden IPU Duarte Pacheco tentang rencana DPR RI mengadakan 1st Global Parliamentary Meeting on Achieving the SDGs, di Jakarta pada Agustus 2021.

Diketahui, sebanyak 130 negara masih belum menerima satu dosis vaksin Covid-19. Sementara ada 10 negara telah memesan 75 persen dari semua dosis vaksin yang tersedia.

Baca juga: Soal Vaksin Covid-19 untuk Anak, Menkes Sebut Belum Ada Uji Klinisnya

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam pertemuan tingkat tinggi dewan keamanan PBB, Rabu (17/2/2021).

Atas hal tersebut, ia mengkritik dengan tajam terkait distribusi vaksin Covid-19 yang disebutnya “sangat tidak merata dan tidak adil".

"Pada saat kritis ini, ekuitas vaksin adalah ujian moral terbesar di hadapan komunitas global," kata Guterres dalam pertemuan tingkat tinggi dewan keamanan PBB pada Rabu (17/2/2021) melansir Guardian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com