Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sebut Kubu KLB Tak Punya Bukti soal Hambalang, Max Sopacua Pakai Keterangan Saksi

Kompas.com - 26/03/2021, 15:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa kubu Kongres Luar Biasa (KLB) tak memiliki bukti keterlibatan Partai Demokrat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat AHY Renanda Bachtar dalam acara Kompas Petang yang disiarkan Kompas TV, Kamis (25/3/2021).

Atas hal tersebut, Renanda pun menduga kubu KLB sedang ingin membuat kabar bohong dan fitnah kepada Demokrat.

"Soal Hambalang sekali lagi. Ini kan sebenarnya kalau memang pihak sana bukan hanya sekadar mau bikin isu hoaks, fitnah lagi," kata Renanda.

Baca juga: Demokrat: Penyelidikan Hambalang terhadap Partai Sudah Selesai

Oleh karena itu, ia menyarankan apabila kubu KLB memiliki bukti baru atau novum, dapat segera mengajukan ke pengadilan.

Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan kubu KLB, jika tidak ingin dicap penyebar kabar bohong atau fitnah.

"Sebenarnya kan kalau ini, mereka harus mengajukan novum baru ke pengadilan, sehingga ini bisa dibuka lagi. Tapi kan yang mereka lakukan tidak sampai ke sana, jadi hanya mungkin isu atau hoaks lagi yang tidak terbukti," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Max membantah pernyataan Renanda bahwa pihaknya tak memiliki bukti terkait dugaan keterlibatan Partai Demokrat dalam kasus Hambalang.

Baca juga: Pertanyakan Legal Standing Max Sopacua, Demokrat: Jadi Masih di Partai Emas atau Demokrat KLB?

Max mengatakan, pihaknya bukan tidak memiliki bukti, tetapi hasil dari pemeriksaan keterangan saksi dan tersangka kasus korupsi itu yang digunakan sebagai pegangan.

"Lah saya kira bukan tidak ada bukti. Hasil pemeriksaan dari para saksi-saksi itulah yang kita ambil. Apa yang disampaikan oleh Anas Urbaningrum, apa yang disampaikan oleh Yulianis, apa yang disampaikan oleh Nazaruddin, siapa-siapa saja yang terima uang," jelas Max.

Berbekal kesaksian tersebut, Max meminta agar penyelidikan kasus Hambalang dapat dilanjutkan kembali.

Ia juga berharap Partai Demokrat AHY kooperatif dan menerima usulan agar kasus ini dibuka kembali ke publik.

Baca juga: Kubu KLB Singgung Ibas Terkait Kasus Hambalang, Demokrat: Jika Tak Punya Bukti, Jangan Sibuk Fitnah

"Kalau dibilang mau dibuka. Ya mari kita buka bersama-sama, syukur Alhamdulillah Puji Tuhan. Bos kita, mau membuka kasus itu supaya lebih bersih lagi," tuturnya.

Max juga membeberkan alasan lain mengapa dirinya bersikeras untuk meminta Partai Demokrat setuju membuka kembali kasus korupsi Hambalang.

Alasannya, ia tak ingin para senior, termasuk dirinya dituduh sebagai perusak partai. Sebaliknya, ia menuding bahwa pihak yang merusak Partai Demokrat adalah kubu Demokrat AHY sendiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com