JAKARTA, KOMPAS.com - Perkara korupsi terkait proyek Hambalang disinggung kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers yang mereka gelar di Hambalang, Kamis (25/3/2021).
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi kubu kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang Max Sopacua menyatakan, pihaknya sengaja menggelar konferensi pers di Hambalang yang dinilainya menjadi monumen rontoknya elektabilitas Partai Demokrat.
"Kenapa kita buat di sini? Substansinya harus Anda catat, tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max, Kamis, dikutip dari tayangan Kompas TV.
Baca juga: Kasus Hambalang: dari Nazaruddin, Anas, Hingga Dugaan Keterlibatan Ibas
Kasus korupsi proyek Hambalang memang tidak dapat dilepaskan dari Partai Demokrat.
Sebab, sejumlah kader Demokrat, termasuk mantan ketua umum Anas Urbaningrum, masuk bui lantaran kecipratan uang hasil korupsi.
Tidak hanya itu, usai terbongkarnya kasus Hambalang, perolehan suara Partai Demokrat pun turun drastis dibandingkan hasil Pemilu 2009 yang menempatkan Demokrat sebagai partai pemenang Pemilu.
Pada 2009, Demokrat meraup 20,85 persen suara. Angka tersebut turun menjadi 10,19 persen suara pada Pemilu 2014 dan 7,77 persen suara pada Pemilu 2019.
"Inilah hambalang awal pertama terjadinya masalah besar yang terjadi bagi Partai Demokrat," ujar Max.
Baca juga: Kubu Kontra-AHY Singgung Ibas Terkait Kasus Hambalang, Demokrat: Terus Menerus Fitnah
Max pun menyinggung penanganan kasus Hambalang yang dinilainya belum tuntas karena menurutnya masih ada sejumlah nama yang terlibat dalam kasus itu tetapi belum diproses oleh penegak hukum.
"Kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklnjuti apa yang belum dilanjutkan sesuai statement-statement kemudian ada saksi-saksi terhadap siapa saja yang menikmati Hambalang ini," kata dia.
Max tidak membeberkan nama-nama yang ia tuding terlibat dalam kasus tersebut.
Namun, ia menyebut, adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas merupakan salah satu nama yang belum disentuh KPK.
"Ya Mas Ibas sendiri belum (tersentuh), enggak diapa-apain, Mas Ibas juga disebutkan saksi berapa banyak oleh para saksi, kan belum, Yulianis menyebutkan juga begitu kan ya. Yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa," kata Max.
Baca juga: Demokrat Sebut Konpers Kubu Kontra-AHY di Hambalang Bentuk Frustrasi
Max mengatakan, nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut mesti segera diproses hukum seperti nama-nama lainnya yang sudah lebih dahulu masuk penjara.
"Jangan dibiarkan orang lain menderita dan jangan biarkan orang lain berpangku tangan senang-senang, malah sebagai raja nanti di Partai Demokrat," ujar Max.