Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Pendidikan Seksualitas Itu Tabu

Kompas.com - 24/03/2021, 12:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, masih banyak anggapan di tengah masyarakat bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi pada anak itu tabu.

Tak hanya itu, menurut Hasto, sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman bahwa pendidikan seksualitas adalah pengenalan terhadap hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.

"Saya luruskan, tidak. Karena seksualitas ini adalah urusan laki-laki, perempuan memperkenalkan siapa itu laki-laki, siapa itu perempuan, apa yang harus dikenali terhadap masalah organ seks laki-laki dan organ seks perempuan," kata Hasto dalam acara webinar bertajuk "Tabu Bicara Seks Pada Anak?" secara virtual, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Ahli: Jangan Anggap Tabu Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi

Hasto mengatakan, setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan berhak untuk bebas berpikir mengetahui tentang masalah kesehatan reproduksi dan mendapatkan pendidikan tentang kesehatan reproduksi.

Ia mencontohkan, kasus hipospadia yang sempat ramai disoroti masyarakat di Tanah Air.

Hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing anak laki-laki menjadi tidak normal.

Baca juga: Aprilia Manganang Dipastikan Pria, KSAD Sebut Dia Alami Hipospadia Sejak Lahir

Menurut Hasto, kasus hipospadia tersebut bisa saja tidak dikenali oleh orangtua sehingga sang anak sejak lahirnya diperlakukan seperti anak perempuan.

Padahal, anak tersebut adalah laki-laki. "Ini contoh gagalnya pendidikan kesehatan reproduksi, di usia anak tidak diberi tahu mengenali dirinya," ujar Hasto.

Selain itu, ia mencontohkan, jika anak perempuan di usia 12 tahun belum mengalami masa menstruasi, orangtua patut memantau perkembangannya hingga usia 16 tahun.

Baca juga: Kenalkan Pendidikan Seks pada Anak Melalui Lagu Lindungi Diri

Menurut Hasto, apabila anak perempuan hanya mengalami sakit tetapi tidak mengalami menstruasi pada usia 16 tahun, orangtua dapat segera memberikan pertolongan.

Hasto mengatakan, dua kasus yang dipaparkan tersebut adalah pengetahuan umum yang seharusnya dapat dijelaskan kepada orangtua dan anak, sehingga masalah kesehatan reproduksi dapat ditangani dengan cepat.

"Ini ilmu sangat umum sekali, kalau dianggap tabu lagi, guru perempuan bisa menerangkan kepada anak perempuan, ibu-ibu bisa beri tahu tentang anak perempuannya, guru laki-laki bisa beri tahu anak laki-laki," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com