Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 Naik 5,45 Persen, Kesembuhan Turun

Kompas.com - 18/03/2021, 17:56 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia meningkat selama pekan kedua Maret 2021.

Data pemerintah per 14 Maret 2021 menunjukkan bahwa angka kematian mingguan pasien virus corona naik lebih dari 5 persen.

"Penambahan kematian di minggu ini meningkat dibandingkan minggu lalu yaitu sebesar 5,45 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: UPDATE 18 Maret: 1.948.531 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua, 4.838.752 Dosis Pertama

Menurut Wiku, Jawa Tengah menjadi provinsi yang mencatatkan penambahan angka kematian pasien Covid-19 tertinggi yakni 124 kasus.

Kemudian Jawa Barat naik 46 kasus, Papua naik 10 kasus, Sumatera Selatan naik 6 kasus, dan Sumatera Barat naik 4 kasus.

"Setelah sempat mengalami peningkatan yang cukup tinggi pada dua minggu lalu, angka kematian baru menurun pada minggu lalu, dan kembali meningkat di minggu ini," kata Wiku.

Dalam periode yang sama, Wiku mengungkap, terjadi penurunan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air.

Dengan demikian, angka kesembuhan menurun selama 5 minggu berturut-turut.

"Kasus sembuh baru mengalami penurunan sebesar 1,8 persen," kata Wiku.

Menurut Wiku, penurunan angka kesembuhan ini disebabkan turunnya penambahan pasien positif Covid-19 selama 7 minggu beruntun.

Baca juga: ICW Sebut BNPB Tak Teliti terhadap Pengadaan Barang Kesehatan untuk Covid-19

 

Besar kecilnya penambahan kasus positif dinilai berdampak pada besaran kasus sembuh.

Adapun penambahan angka kesembuhan tertinggi selama pekan kedua Maret 2021 terjadi di Banten dengan 1.183 kasus.

Kemudian Papua naik 395 kasus, Bangka Belitung naik 96 kasus, Kalimantan Barat naik 73 kasus, dan Riau naik 43 kasus.

Dengan adanya catatan ini, Wiku meminta para kepala daerah untuk secara ketat melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Baca juga: Sebaran 6.570 Kasus Baru Covid-19, DKI Tertinggi dengan 1.791 Kasus

Ia berharap, pelaksanaan kebijakan ini mampu menekan penularan virus corona sehingga menurunkan angka pasien positif Covid-19 dan kematian, serta meningkatkan jumlah kesembuhan.

"Saya minta kepada kepala daerah untuk melaksanakan PPKM mikro namun masih berada di 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus positif dan kasus meninggal baru pada minggu ini untuk terus memperbaiki upaya penanganannya dengan memaksimalkan peran posko dan satgas daerahnya," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com