Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Pandemi Sangat Berdampak pada Penurunan Layanan di Puskesmas

Kompas.com - 17/03/2021, 12:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kunjungan pasien dan pelayanan di puskesmas menurun selama pandemi. 

Data penurunan tersebut diperoleh dari hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) periode 2014-2020.

"Terjadi penurunan yang cukup drastis dari kunjungan layanan ke fasilitas kesehatan. Terutama ke fasilitas kesehatan primer atau tingkat pertama," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Tenaga Ahli Menkes: Kualitas SDM untuk Tes PCR Covid-19 Sangat Kurang

Budi mengatakan, sebesar 83,6 persen puskesmas mengalami penurunan kunjungan pasien. Selain itu, 43 persen puskesmas meniadakan pelayanan Posyandu.

Kemudian 56,9 persen puskesmas juga mengalami penurunan cakupan imunisasi.

"Karena memang ada kekhawatiran terkait dengan pandemi Covid-19 ini. Terus terang juga cukup mengkhawatirkan, karena imunisasi ini akan sangat menentukan kesehatan anak-anak kita di masa mendatang," kata Budi.

Baca juga: Menkes Tegaskan Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Bisa Jadi Syarat Naik Pesawat

Selanjutnya, hanya 68,7 persen puskesmas yang melakukan kunjungan Rumah Balita Stunting. Berkurang sekitar 32 persen dari kunjungan sebelum pandemi Covid-19.

Kemudian, puskesmas yang melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil menurun sekitar 30 persen.

"Ada juga 28 persen puskesmas yang membuka layanannya tidak sesuai seperti sebelum pandemi," terang dia.

Baca juga: Menkes Wacanakan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Bisa Menjadi Syarat untuk Naik Pesawat

Budi menyimpulkan, data yang ada menunjukkan bahwa pandemi sangat berdampak terhadap layanan kesehatan terutama di level fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Untuk itu, Kemenkes berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas selama masa pandemi.

Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan agar masyarakat merasa aman berkunjung.

"Jadi bagaimana layanan kesehatan dasar, bisa tetap disampaikan di masa pandemi, tapi dengan protokol kesehatan baru yang membuat baik yang dilayani maupun melayani merasa nyaman untuk memberikan layanan kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Menkes: RI Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Strategi berikutnya yakni mengoptimalisasi kapasitas tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Hal tersebut diperlukan karena beban tenaga kesehatan di puskesmas bertambah sejak pandemi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com