JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo berharap, jumlah anggaran rutin bagi BNPB dapat ditambah, seiring tingginya frekuensi bencana setiap tahunnya.
Menurut Doni, alokasi anggaran rutin BNPB secara rata-rata mengalami penurunan 22,08 persen setiap tahunnya.
"Rata-rata penurunan sebesar 22,08 persen setiap tahunnya sedangkan kejadian bencana menunjukkan tren yang meningkat secara signifikan setiap tahunnya," kata Doni dalam rapet kerja dengan Komisi VIII DPR, Selasa (16/3/2021).
"Sehingga terdapat kesenjangan yang cukup besar dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan ketersediaan sumber dana yang terbatas," kata Doni melanjutkan.
Doni berharap, anggaran rutin BNPB ke depannya dapat ditambah mengingat kebutuhan BNPB yang juga meningkat.
Baca juga: Data Terbaru BNPB: 763 Bencana Terjadi Sepanjang 2021
Kebutuhan itu antara lain untuk penguatan kelembagaan, penataan jabatan fungsional bidang kebencanaan, serta penguatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan literasi kebencanaan.
"Untuk mengurangi risiko dampak buruk akibat bencana, diperlukan peningkatan upaya-upaya prabencana berkualitas yang perlu dukungan pembiayaan secara memadai," ujar Doni.
Selain meningkatkan dana rutin bagi BNPB, Doni juga mengusulkan agar dana siap pakai (DSP) untuk BNPB yang diterima setiap awal tahun ditingkatkan dari Rp 250 miliar menjadi Rp 500 miliar.
Doni menuturkan, DSP sebesar Rp 250 miliar untuk tahun 2021 telah disalurkan sebanyak Rp 178,5 miliar untuk penanganan bencana banjir, longsor, puting beliung, Covid-19, dan operasional.
Baca juga: Menko PMK Usulkan BNPB Susun Dokumentasi Kebencanaan
"Masih terdapat estimasi kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan mendesak penanganan bencana sebesar Rp 209 miliar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.