Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama Edukasi Penganut Ajaran Hakekok

Kompas.com - 15/03/2021, 14:08 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi para penganut ajaran Hakekok Balakasuta di Pandeglang, Banten.

Penyuluh Agama Cigeulis Kabupaten Pandeglang Mahli Yudin yang datang ke lokasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei untuk melaksanakan edukasi tersebut.

Edukasi juga rencananya dilakukan dengan melibatkan tokoh agama setempat.

“Kami sudah datang ke lokasi dan ke depan kami juga akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini,” kata Mahli Yudin, dikutip dari situs Kemenag, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Soal Ajaran Sesat Hakekok, Ini 5 Analisis MUI


Seiring dengan proses edukasi yang akan dilaksanakan, kata dia, pihaknya juga saat ini telah berkoordinasi dengan kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk memastikan tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri dari masyarakat lainnya.

Menurut Mahli, ajaran Hakekok tersebut sudah lama muncul di Pandeglang, Banten, tepatnya sejak 2009.

Ajaran tersebut pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

“Waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokannya. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi,” kata dia.

Adapun ajaran Hakekok diketahui setelah adanya sekelompok warga melakukan ritual bugil yang viral di media sosial.

Kejadian tersebut berlangsung di enampungan air PT GAL di tengah perkebunan kelapa sawit, Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: Ditemukan Kondom dan Jimat Usai Kelompok Hakekok Mandi Telanjang Bersama, Ini Kata Polisi

Kepolisian telah mengamankan 16 orang pengikut ajaran tersebut yan terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak.

Menurut Mahli, kegiatan ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali dengan tujuan membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik.

Ajaran tersebut mengadopsi ajaran Hakekok yang dibawa almarhum Abah Edi dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweung Kolot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com