Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Tak Ada Pandemi yang Selesai dalam Setahun, Menkes: Bisa 5-10 Tahun

Kompas.com - 15/03/2021, 09:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, seluruh pandemi penyakit yang pernah terjadi di dunia tidak pernah selesai dalam waktu setahun.

Paling sedikit, kata dia, pandemi berlangsung 5-10 tahun, tidak menutup kemungkinan pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi pun mengalami hal sama.

"Karena pandemi tidak ada yang selesai setahun. Selesai pasti 5-10 tahun, secara ilmiah. Jadi tolong taati protokol kesehatan," kata Budi di acara webinar Kagama bertajuk Aku Siap Divaksin, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Masih Terbatas, Menkes: Mesti Sabar


Budi mengatakan, belajar dari pandemi-pandemi sebelumnya, seperti Black Death di Eropa tahun 1300 yang menyebabkan 100 juta orang meninggal dunia, cara mengatasi pandemi tetap sama.

Caranya yaitu mengurangi laju penularan dari virus-virus tersebut.

"Kalau yang ditulari jumlahnya di atas kemampuan fasilitas kesehatan kita, di situ terjadi disaster. Tapi kalau yang ditulari masih di bawah kemampuan fasilitas kesehatan kita melayaninya, umumnya pandemi ini fatality-nya tidak setinggi yang dibayangkan. Jadi orang yang terkena seharusnya sembuh," kata Budi.

Sama seperti Covid-19, kata dia, data statistik seluruh dunia menunjukkan bahwa dari 100 yang kena, 80 persen di antaranya sembuh sendiri.

Baca juga: Menkes Sebut Lambatnya Proses Vaksinasi Covid-19 karena Minimnya Ketersediaan Vaksin

Kemudian 20 persen masuk rumah sakit, 50 persen masuk ICU, sedangkan di Indonesia yang fatal hanya terdapat 2 persen.

"Itu mirip dengan banyak penyakit lain yang fatality rate-nya lebih tinggi seperti kanker paru, TBC. Jadi setiap kali pandemi dari dulu sampai sekarang cara menanganinya secara sederhana, yaitu bagaimana kita bisa mengurangi laju penularan agar kapasitas layanan kesehatan kita mampu menangani," kata dia.

Budi mengatakan, dalam mengatasi pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan 4 strategi mengatasi pandemi.

Baca juga: Menkes Budi Sebut Vaksinasi Covid-19 Sudah Capai Daerah Pelosok

Keempatnya adalah perubahan perilaku, surveilans, vaksinasi, dan penanganan perawatan masyarakat yang terkena.

"Jadi nomor 1 yang paling penting dan sudah terbukti beberapa kali setiap pandemi yang ada adalah selalu diikuti perubahan perilaku manusia dan sistem kesehatan publik. Itu harus dilakukan," kata dia.

Keempat cara penanganan itu, harus dijalankan bersamaan karena tujuan operasi dalam mengalahkan pandemi, yakni menekan laju penularannya.

"Karena pandemi tidak akan selesai 1 tahun, ini mungkin 5-10 tahun tapi dengan derajat yang makin lama makin menurun," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com