JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah hingga Minggu (14/3/2021) mendata, sebanyak 4.020.124 tenaga kesehatan (nakes) sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Angka itu didapatkan setelah ada penambahan jumlah nakes yang divaksinasi sebanyak 34.528 dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, pemerintah juga sudah melakukan vaksinasi tahap kedua pada 1.460.222 nakes.
Baca juga: Jubir: Merek Vaksin Covid-19 Gotong Royong Harus Beda dengan yang Dipakai Pemerintah
Angka tersebut bertambah setelah terjadi penambahan vaksinasi tahap kedua pada nakes sebanyak 5.386 dalam 24 jam terakhir.
Adapun pemerintah menargetkan 1.468.764 nakes yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Pemerintah juga menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 40.349.051 dari 182 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Masih Terbatas, Menkes: Mesti Sabar
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terbatasnya vaksin Covid-19 di Tanah Air harus dihadapi dengan sabar.
Sebab ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia menjadi kendala dan tidak seimbang dengan target masyarakat yang akan divaksin.
"Artinya mesti sabar, mesti ada prioritas di semester pertama. Semester 2 akan ada akslerasi dan kita harus benar-benar keroyokan," kata Budi di acara webinar bertajuk Aku Siap Divaksin yang digelar KAGAMA, Minggu.
Ia mengatakan, pemerintah merencanakan mendapatkan dosis vaksin Covid-19 sebanyak 426 juta untuk dapat memenuhi kekebalan kelompok 70 persen dari populasi penduduk Indonesia atau 181,5 juta orang.
Jumlah tersebut untuk dua kali vaksinasi Covid-19 terhadap satu orang.
Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, Begini Penjelasan Kemenkes
Namun dengan jadwal vaksinasi dari Januari hingga Juni 2021, kata dia, hanya terdapat 80 juta dosis yang diberikan kepada masyarakat.
"Hanya 40 juta rakyat bisa kita vaksin dari 181,5 juta, karena vaksinnya cuma ada segitu," kata dia.