Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Ungkap Kronologi Penyanderaan Pilot dan Penumpang Susi Air

Kompas.com - 13/03/2021, 21:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Papua mengungkap kronologi kejadian penyanderaan terhadap pilot dan tiga penumpang Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (12/3/2021).

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/3/2021).

"Pada hari Jumat 12 Maret 2021, pukul 05.40 WIT, pesawat Susi Air PK BVY yang dipiloti oleh Ian John Terrence Hellyer take off dari terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika menuju lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak, dengan membawa tiga orang penumpang," kata Ahmad Musthofa.

Empat puluh menit kemudian, tepatnya pukul 06.20 WIT, pesawat tersebut landing di lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak.

Baca juga: Fakta 30 Anggota KKB Sandera Pilot Susi Air dan 3 Penumpangnya, Ditodongkan Senjata, Dilarang Bawa TNI-Polri

Kemudian, lanjut Ahmad, pesawat tersebut tiba-tiba ditahan oleh sekitar 30 orang anggota KKB wilayah Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak.

"Pukul 08.00 WIT, setelah dilakukan negosiasi oleh salah satu penumpang akhirnya pilot dan penumpang diperbolehkan take off dari bandara Wangbe, Kabupaten Puncak menuju Timika," jelasnya.

Selanjutnya, pukul 08.36 WIT, pesawat Susi Air yang dipiloti oleh Ian take off dari lapangan terbang Wangbe menuju Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika dengan aman.

Pesawat milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu pun landing di Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 09.16 WIT.

Baca juga: Ini Tuntutan 30 Anggota KKB Saat Sandera Pilot dan 3 Penumpang Susi Air di Puncak Papua

Lebih lanjut, Ahmad juga mengatakan bahwa berdasarkan keterangan pilot, 30 orang anggota KKB itu terlihat membawa dua pucuk senjata laras panjang.

"Pada saat mendarat, pesawat Susi Air PK BVY tidak diperbolehkan kembali ke Timika dan ditahan selama dua jam. Kemudian dinegosiasi oleh salah satu penumpang dan bisa kembali ke Timika," ucapnya.

Ahmad juga menerangkan, selama ditahan, pilot sempat ditodong senjata oleh KKB.

Beruntung, lanjutnya, hingga kini kondisi pilot sehat dan tidak mendapatkan penganiayaan serta barang-barang tidak dirampas.

Baca juga: Pilot dan Penumpang Susi Air Akhirnya Dibebaskan 30 Anggota KKB Setelah 2 Jam Disandera

Sebelumnya, informasi adanya penyanderaan oleh KKB juga dikonfirmasi oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa dalam keterangannya, Sabtu (13/3/2021).

Suriastawa juga membenarkan bahwa penyanderaan berakhir setelah negosiasi antara penumpang dengan pihak KKB.

"Meskipun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KKB di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil. Dan kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com