Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Libatkan Perajin UMKM, Produksi Sajadah Pelindung Covid-19 Diapresiasi Puan

Kompas.com - 12/03/2021, 18:21 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengapresiasi pembuatan sajadah pelindung Covid-19 yang melibatkan para perajin usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pasalnya, selain aman beribadah, pembuatan sajadah tersebut juga turut membantu usaha mikro di tengah kesulitan pandemi Covid-19.

"Harapan saya, aksi ini menginspirasi seluruh komponen bangsa untuk terus bergotong-royong di masa pandemi," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (12/3/2021).

Pernyataan tersebut Puan sampaikan saat menghadiri peluncuran gerakan nasional mengisi masjid dengan 1 juta sajadah pelindung Covid-19 yang dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (11/3/2021).

Gerakan nasional yang diinisiasi oleh organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila itu dilaksanakan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat beribadah di masjid pada masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Aa Gym: Jangan Paksakan Beribadah seperti Saat Situasi Normal

“Saya turut mengapresiasi ormas Pemuda Pancasila yang melakukan aksi gotong-royong menyediakan 1 juta sajadah pelindung Covid-19 untuk masjid-masjid,” ucap Puan.

Menurut politisi PDI-Perjuangan itu, aksi 1 juta sajadah merupakan bagian dari solusi untuk mengobati kerinduan masyarakat dalam menjalankan ibadah salat berjamaah secara aman di tengah pandemi Covid-19.

Puan berharap, pada bulan suci Ramadan 2021, sajadah pencegah Covid-19 dapat menambah kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam beribadah di masjid. Masyarakat bisa kembali melaksanakan salat tarawih berjamaah yang tidak bisa dilakukan pada 2020 karena pandemi Covid-19.

"Tentu kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Sebab, sajadah pelindung Covid-19 hanya sebuah ikhtiar agar kita bisa menjalankan ibadah salat berjamaah di masjid dengan aman," ucap Puan.

Baca juga: Wapres: Penanganan Covid-19 Butuh Optimisme dan Ikhtiar

Seperti diketahui, sajadah pelindung Covid-19 dibuat dengan bahan khusus jenis polyester anti air. Sajadah ini dinilai efektif dan efisien pada kondisi Covid-19 karena mudah dicuci, dibilas, dan dikeringkan atau disemprotkan cairan pembersih virus.

Adapun peluncuran gerakan nasional mengisi masjid dengan 1 Juta sajadah pelindung Covid-19 dilakukan secara virtual oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Pada kesempatan tersebut, Puan secara simbolis menyerahkan sajadah kepada Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla.

Penyerahan sajadah disaksikan pula oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mattalitti, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, serta Ketua Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) Pemuda Pancasila Japto Soeryo Soemarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com