Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WAWANCARA KHUSUS: Cerita Pasien 01 soal Gejala Awal Covid-19 dan Tahu Usai Diumumkan Jokowi

Kompas.com - 10/03/2021, 05:29 WIB
Bayu Galih,
Nicholas Ryan Aditya,
Tatang Guritno

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarah telah menunjukkan bahwa jika ada ketakutan yang mampu menghadirkan perubahan drastis bagi umat manusia, selain perang, maka itu adalah wabah.

Dan 2020 menghadirkan virus corona menjadi ancaman yang mengubah pandangan manusia akan banyak hal dalam kehidupan.

Penulis asal India Arundhati Roy memberikan gambaran apik soal ini. Kini kita mulai melihat berbagai benda dengan penuh curiga, bahwa gagang pintu hingga kardus kemasan dipenuhi gumpalan hidup tak terlihat, yang siap menempel di paru-paru. Hingga kemudian, membuat orang yang dihinggapinya kesulitan bernapas.

Dengan adanya ancaman Covid-19, rutinitas tak bisa lagi dilakukan tanpa kekhawatiran, dari saat kita pertama keluar rumah, naik kendaraan umum menuju kantor, hingga kembali ke rumah.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19 dan Pernyataan Para Menteri yang Sepelekan Virus Corona

Bahkan, menurut penulis The God of Small Things (1997) itu, kegiatan bersenang-senang yang semestinya dilakukan untuk menghilangkan penat akibat rutinitas tak lagi terasa menyenangkan di tengah ancaman penyakit zoonosis tersebut.

Saat virus corona atau Covid-19, masih terasa begitu asing, kita hanya bisa berasumsi macam-macam. Gambaran dari video viral di media sosial malah menghasilkan distorsi dan disinformasi.

Misalnya, kita menganggap orang yang mengidap Covid-19 bisa langsung jatuh tiba-tiba di tengah jalan, meskipun sebelumnya terlihat normal.

Gambaran soal virus corona seperti itu pun sempat dimiliki Sita Tyasutami, pasien pertama Covid-19 di Indonesia.

Saat merasakan gejala penyakit itu, tak pernah terbayangkan di benak Sita bahwa virus corona sudah mulai membentuk koloni di tubuhnya. Sebenarnya, kecurigaan itu muncul saat demam dan sakit yang dirasakannya memasuki hari kesepuluh. Tapi, pikiran itu dibuang jauh-jauh. 

"Waktu itu aku mikir jangan-jangan kena corona. Tapi enggak mungkin, saat itu kan mikirnya, karena video-video yang beredar online itu kan kayak di Wuhan, orang-orang lagi jalan di pinggir jalan, tiba-tiba pingsan, meninggal," ujar Sita, dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, tepat setahun setelah diumumkannya kasus perdana, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Setahun Covid-19: Vaksinasi Mandiri Jadi Upaya Akhiri Pandemi dan Polemiknya

Meski begitu, kecurigaan itu terbukti pelan-pelan. Ini bermula ketika dia bersama ibunya yang juga mengidap penyakit yang sama dan dikenal sebagai Pasien 02, Maria Darmaningsih, meminta rumah sakit untuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah mereka mengidap Covid-19.

Permintaan dilakukan karena sejumlah kerabat yang tinggal di Eropa menyarankan mereka untuk melakukan tes, setelah mengetahui gejala penyakit yang dialami Sita dan ibunya.

Dokter dan rumah sakit tidak langsung memenuhi keinginan Sita dan ibunya. Hingga kemudian, sikap ini berubah ketika Sita melaporkan bahwa dia pernah kontak dekat dengan warga negara asing yang dipastikan mengidap Covid-19. Informasi ini dia dapatkan setelah diberi tahu oleh temannya di Malaysia.

Baca juga: Setahun Pandemi, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Diumumkan Masuk RI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com