Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Eksklusif, Melihat Dapur Polisi Virtual

Kompas.com - 08/03/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRIIITTT.. peluit Polisi kini tak hanya terdengar di dunia nyata, tapi akan nyaring juga di dunia maya bagi para terduga pelanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Pertanyaannya, apakah kehadiran polisi di dunia virtual akan memberikan rasa aman atau malah memunculkan ketakutan bagi masyarakat? Pertanyaan ini penting.

Untuk melihat lebih dalam, saya memasuki "dapur" polisi virtual yang paling privat, eksklusif!

Saya beruntung bisa menjadi jurnalis pertama yang memasuki hampir setiap sudut ruangan di kantor polisi virtual di gedung Bareskrim POLRI. Letaknya di lantai paling tinggi di gedung yang terdiri dari belasan lantai ini.

Saya diajak berkeliling oleh sejumlah Kepala Subdirektorat (Kasubdit) berpangkat Komisaris Besar, hingga pucuk pimpinan tertingginya, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Slamet Uliandi.

Pejabat tinggi Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri ini banyak makan asam garam di bidang intelejen, reserse, dan penindakan teror, termasuk operasi menumpas kelompok Santoso di Sulawesi Tengah.

Ada sejumlah ruangan yang saya dan Tim AIMAN masuki. Ada ruang mediasi. Ruangan ini digunakan untuk memediasi dua pihak terkait dalam kasus pencemaran nama baik.

"Jadi tidak ujuk-ujuk langsung proses hukum. Kita upayakan dua pihak yang bersengketa untuk mediasi di ruang ini," kata Brigjen Pol Slamet.

Ruangannya jangan dibayangkan sempit dan angker. Tidak sama sekali. Justru mirip restoran atau cafe yang nyaman dengan pemandangan gedung-gedung ibu kota yang tinggi dan indah.

Dari ruang mediasi saya berkunjung ke ruangan interogasi. Ruangan ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan bila terjadi upaya hukum yang merupakan upaya terakhir jika harus dilakukan.

Ruangan interogasi ini mirip sekali dengan ruangan di film-film Hollywood. Luasnya sekitar 4 kali 4 meter. Ada meja dengan lampu di atas meja itu. Kursi-kursi di meja itu saling berhadapan.

Yang paling mirip adegan Hollywood adalah kaca satu arah yang bisa memantau proses interogasi yang dilakukan Polisi dari luar ruangan.

Wawancara AIMAN yang akan tayang pada pada Senin, 8 Maret 2021, pukul 20.00 satunya dilakukan di ruangan interogasi ini.

Ruang kendali utama

Yang paling privat dari semua ruangan adalah ruang pengendali utama Siber Bareskrim Polri. Saya cukup terkejut karena diberikan akses ke ruangan ini. Saya sungguh mengapresiasi keterbukaan Polri.

"Ini baru soft launching, nanti launching resminya baru akan dilakukan oleh Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit)," ungkap Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com