Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Darmizal Pengusung Moeldoko di KLB, Pernah Lepas Jabatan di Demokrat demi Jokowi

Kompas.com - 05/03/2021, 11:57 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Muhammad Darmizal santer terdengar sebagai salah satu sosok yang mendukung gerakan kontra kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Partai Demokrat kemudian melakukan pemecatan pada Darmizal dan enam orang lainnya yakni Marzuki Alie, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya karena dianggap mendukung gerakan kudeta.

Lantas siapa Darmizal?

Dikutip dari Tribunnews.com, Darmizal lahir pada 6 September 1963. Ia tercatat memiliki riwayat pendidikan sebagai Magister Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Program Doktoral Ilmu Sosial di Universitas Pasundan Bandung.

Baca juga: Demokrat Beberkan Syarat KLB yang Sah, Salah Satunya Disetujui SBY

Darmizal pernah menjadi relawan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam kontestasi Pilpres 2004 lalu.

Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat.

Menangkan Jokowi

Saat menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal sempat mengundurkan diri di tahun 2018 karena keinginannya membantu Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019.

Saat itu Darmizal memilih mundur dari jabatannya di Partai Demokrat, karena menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi (Rejo).

Baca juga: Lepas Jabatan di Demokrat, Anak Buah SBY Pilih Jadi Ketua Relawan Jokowi

Ketika itu Darmizal sempat emosional, dan terisak saat menyampaikan pengunduran dirinya untuk mendukung Jokowi.

Ia juga mengucapkan terima kasih pada SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Saya berharap dan optimis Partai Demokrat tetap solid di bawah kepemimpinan Bapak SBY. Hal ini saya sampaikan untuk kejayaan Partai Demokrat dan demi kejayaan NKRI," kata Darmizal saat itu.

Klaim KLB

Darmizal saat ini mengklaim bahwa upaya untuk melakukan kongres luar biasa (KLB) dilakukan untuk memperkuat Partai Demokrat.

Ia menyebut khawatir dengan kepengurusan Partai Demokrat saat ini akan mengalami penurunan suara pada Pemilu 2024.

Darmizal menjelaskan bahwa pada Pemilu 2004 perolehan suara Partak Demokrat sebesar 7,3 persen. Lalu saat Pemilu 2009 mencapai 20,7 persen.

Baca juga: Darmizal Klaim KLB Akan Putuskan Moeldoko Pengganti AHY di Demokrat

Angka itu merosot lagi pada pemilu 2014 menjadi 11 persen. Lalu terakhir saat pemilu 2019 perolehan suara tersisa hanya sekitar 7 persen.

"Jika caranya seperti ini maka tahun 2024 bisa menjadi pemilu terakhir yang diikuti Partai Demokrat," ujar Darmizal, Selasa (9/2/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com