Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan: Produksi Dua Kapal Angkut Tank Dalam Negeri 8 Bulan Lebih Cepat

Kompas.com - 04/03/2021, 12:04 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menyebut, pembuatan dua kapal angkut tank produksi dalam negeri berlangsung delapan bulan lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.

Dua kapal angkut tank bernama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 itu sebelumnya diluncurkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (3/3/2021).

"Pembangunannya selama 22 bulan dari 30 bulan waktu yang dibutuhkan, atau 8 bulan lebih cepat," ujar Donny dalam keterangan tertulis, Kamis (4/3/2021).

Ia menuturkan, pembangunan kapal angkut tank tersebut merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan pertahanan negara, terkhusus bagi kekuatan TNI AL.

Pembangunan ini juga telah sesuai dengan perencanaan strategis dan bertujuan untuk memenuhi jumlah minimal kapal yang bisa dioperasikan dalam mendukung pemenuhan tugas.

Baca juga: KSAL Luncurkan 2 KRI Jenis Angkut Tank guna Penuhi MEF III

Namun demikian, kata Donny, realisasi pemenuhan kapal angkut tank ini harus ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalitas prajurit atau pengawaknya sebagai perwujudan dari TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh.

"Pembangunan kapal angkut tank ke-8 dan ke-9 ini merupakan wujud kontribusi Kementerian Pertahanan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan laju perekonomian bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya," terang Donny.

Donny berharap agar industri pertahanan dalam negeri terkait galangan kapal nasional dapat meningkatkan kemampuan agar mampu berkompetisi di pasar global.

"Melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri," imbuh dia.

Adapun penamaan KRI Teluk Weda-526 sendiri diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di Halmahera Tengah, Kecamatan Weda Tengah, Maluku Utara.

Baca juga: Kemenhan Luncurkan Kapal Angkut Tank KRI Teluk Weda-526

Lokasi tersebut terkenal akan keindahan taman bawah laut yang menakjubkan dengan kehidupan ikan yang melimpah. Salah satunya spesies Hiu Kaki Langka.

Sementara KRI Teluk Wondama-527 diambil dari nama teluk yang terletak di daerah kepala burung Pulau Papua yang merupakan surga terapung di sebelah Raja Ampat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com