Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Pandemi Covid-19, Pemerintah Sebut 3T Belum Optimal

Kompas.com - 02/03/2021, 18:16 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyebut pelaksanaan testing, pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) atau 3T belum optimal, meski pandemi Covid-19 di Indonesia telah berjalan selama satu tahun.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, penguatan pelaksanaan 3T menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Baca juga: Wamenkes: Ditemukan 2 Kasus Mutasi Virus Corona dari Inggris di RI

"Kita masih mempunyai PR yang besar sekali, antara lain adalah PR bagaimana kita melakukan penguatan di hulu, treatment, testing dan tracing," kata Dante, dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi, secara virtual, Selasa (2/3/2021).

"Kalau treatment sudah didahului dengan proses pengembangan pengobatan yang semakin baik," tuturnya.

Menurut Dante, Kemenkes harus melakukan testing kasus Covid-19 dengan baik dan memiliki sensitivitas yang tinggi.

Kemudian, melakukan pelacakan kontak erat pada kasus Covid-19 yang melibatkan petugas Puskemas, Babinsa dan Babinkamtibmas.

"Tidak kalah pentingnya adalah tracing, proses ini lebih penting dari proses vaksinasi, karena akan memperkuat sistem hulu," ujarnya.

Baca juga: Panglima TNI Kerahkan 27.866 Babinsa untuk Tracing Covid-19

Dante menuturkan, jika pelacak atau tracer kontak erat kasus Covid-19 semakin banyak, maka kasus kematian dapat berkurang.

"PR kita ini menjadi penting harus mendapat dukungan dari semua pihak sehingga proses di hulu akan berikan kontribusi yang sangat-sangat efektif," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjanji akan memastikan pelaksanaan 3T berjalan dengan baik. Hal ini ia sampaikan dalam merespons data kasus Covid-19 yang telah mencapai lebih dari 1 juta pasien pada Selasa (26/1/2021). 

"Kami di Kementerian Kesehatan akan bekerja keras, sangat keras untuk memastikan bahwa program testing, program tracing atau pelacakan, dan program isolasi kita bisa lakukan dan kita eksekusi dengan baik," kata Budi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Baca juga: Covid-19 di Indonesia Lewati 1 Juta Kasus, Menkes Janjikan 3T Ekstra Keras

Budi mengatakan, testing dan pelacakan yang masif akan mengurangi laju penularan virus. Sebab, masyarakat yang terpapar virus corona dapat segera diketahui.

Sementara, dengan menyediakan tempat isolasi yang nyaman bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19, angka kesembuhan dapat ditingkatkan.

Dengan demikian, kasus kematian akibat virus corona juga bisa ditekan.

"Tujuannya hanya satu, mengurangi laju penularan. Dengan ini kita bisa mengendalikan penyebaran dari pandemi ini," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com