Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Buka "Call Center" untuk Masyarakat yang Butuh Plasma Konvalesen

Kompas.com - 01/03/2021, 18:27 WIB
Tatang Guritno,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Linda Lukitari Waseso mengatakan, masyarakat dapat menghubungi call center PMI untuk mengetahui stok plasma konvalesen di daerahnya.

Untuk meminta bantuan dan informasi ketersediaan plasma konvalesen, masyarakat dapat menghubungi call center di nomor 117 ekstensi 5.

"Selain bisa menjadi sumber informasi terkait plasma konvalesen juga bisa mengetahui ketersediaan kantong darah dan kebutuhan lainnya," ujar Linda dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (1/3/2021).

Baca juga: Siapa yang Boleh Donor Terapi Plasma Konvalesen? Ini Syarat Lengkapnya

Selain itu PMI memiliki aplikasi Ayo Donor. Linda berharap para penyintas Covid-19 dapat mendaftar menjadi donor plasma konvalesen melalui aplikasi tersebut.

Linda menuturkan, saat ini PMI makin cepat dalam melayani permintaan plasma konvalesen.

"Kalau dulu kami bisa memenuhi permintaan dalam 3 sampai 4 hari, sekarang sudah bisa menenuhi permintaan dalam satu hari karena daftar tunggu berkurang," tutur dia.

Hingga saat ini PMI sudah mendistribusikan 21.130 kantong plasma konvalesen ke seluruh wilayah.

PMI juga menyediakan 34 Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di Indonesia.

Baca juga: Menko PMK Sebut Stok Plasma Konvalesen Nasional Masih Sedikit

Linda mengatakan, PMI memiliki 636 kantong plasma konvalesen dan cukup untuk memenuhi kebutuhan secara nasional.

Namun, ia berharap masih ada penyintas Covid-19 bergolongan darah AB yang mau menyumbangkan plasma konvalesen.

"Ketersediaan memenuhi. Per 28 Februari kemarin ada ketersediaan stok di 34 UDD sebanyak 636 kantong plasma konvalesen. Hanya mungkin untuk golongan darah AB agak kurang," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com