Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Indonesia Berkomitmen Bantu Negara yang Butuh Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/02/2021, 21:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk membantu negara-negara sahabat yang membutuhkan vaksin Covid-19.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan penunjukkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Co-Chair dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

Indonesia dianggap telah berperan aktif dalam penyediaan vaksin Covid-19 melalui jalur diplomasi, termasuk bagi seluruh negara secara setara.

"Indonesia telah berkomitmen membantu negara-negara sahabat di kawasan yang membutuhkan vaksin Covid-19," kata Ma'ruf dalam konferensi internasional Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspectives, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Padjajaran, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Wapres Minta Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan Selagi Tunggu Vaksinasi Covid-19

Menurut Ma'ruf, ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan sejumlah negara berkembang. Meskipun vaksin disediakan secara bertahap, ia meminta masyarakat tetap bersyukur.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per akhir Januari 2021, masih ada 130 negara belum mendapatkan akses vaksin Covid-19. Mayoritas merupakan negara berkembang.

"Melalui diplomasi dan kerja sama internasional yang gigih, Indonesia berhasil mengamankan ketersediaan vaksin Covid-19 yang mencukupi seluruh kebutuhan kita," ujar Ma'ruf.

Persoalan ketersediaan vaksin, kata Ma'ruf, juga dialami negara maju. Sebagian negara maju belum mampu memastikan ketersediaan vaksin bagi seluruh warganya.

"Ketersediaan vaksin Covid-19 dalam situasi pandemi yang melanda seluruh dunia merupakan persoalan serius tersendiri," ucapnya.

Baca juga: Wapres: Pemerintah Berupaya Percepat Vaksinasi Covid-19

Adapun pemerintah menargetkan program vaksinasi bagi sekitar 182 juta penduduk atau 70 persen populasi.

Jumlah tersebut diharapkan dapat mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan diharapkan bisa selesai dalam 1 tahun.

Dalam diskusi panel yang digelar Forum Ekonomi Dunia (WEF), Jumat (29/1/2021), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan vaksin Covid-19 merupakan hak setiap orang dan terkait isu kemanusiaan.

Oleh sebab itu ia meminta nasionalisme vaksin dihentikan. Istilah nasionalisme vaksin merujuk pada situasi ketika suatu negara ingin mengamankan stok vaksin demi kepentingan warga negaranya sendiri.

"Saya minta untuk berhenti politisasi vaksin, berhenti nasionalisasi vaksin, kita harus terus mengingatkan diri kita bahwa vaksin adalah isu kemanusiaan," kata Retno,

Baca juga: Negara Kaya Lakukan Nasionalisme Vaksin, Ini Peringatan Sekjen PBB

"Vaksin bukan isu politis. Saya berharap kerja sama multilateral pengadaan vaksin ini berjalan lancar," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com