Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Analogikan Vaksinasi dengan Operasi Militer

Kompas.com - 25/02/2021, 11:27 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menganalogikan vaksinasi dengan operasi militer.

Sebab, pada bulan Juli 2021 pemerintah menargetkan bisa memvaksinasi hingga 70 juta orang.

Adapun, secara keseluruhan pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.

"Kalau kita enggak mampu semua (divaksin), kan kita bisa operasi militer, kita lihat mana dulu yang paling berpengaruh, kita attack dulu," kata Luhut dalan acara Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Luhut Yakin 70 Juta Rakyat Indonesia Divaksin Covid-19 pada Juli 2021

Luhut menyatakan, 70 juta orang yang divaksin adalah orang-orang yang betul-betul menjadi sasaran penting.

Seperti halnya operasi militer, kata Luhut, target herd immunity atau kekebalan kelompok harus tercapai agar bisa menjalankan ekonomi.

“Apa itu yang kita mau? Misalnya target-target seperti Tanah Abang, kemudian nanti pasar-pasar mana lagi yang banyak masyarakatnya, dan yang tua sekarang sudah mulai divaksin,” ucap Luhut.

"Karena kita paham betul tanpa (penanganan) Covid-19 ini, ekonomi tidak akan bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Wapres Nilai Kelompok Anti-vaksin Covid-19 Sudah Berkurang

Luhut yakin target pemerintah untuk mencapai herd immunity terhadap virus Covid-19 bisa tercapai,karena kesiapan vaksin untuk Indonesia sudah mencukupi.

Kendati demikian, ia menyebut ada beberapa hal yang membutuhkan proses misalnya jadwal pendatangan vaksin dan orang yang akan memberikan vaksinasi.

"Kita kan belum biasa melakukannya, kita butuh satu atau dua bulan, lah," ucap dia.

Akan tetapi, menurut Luhut, kerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dinilai sudah sangat baik. Sebab, saat ini sudah ratusan ribu orang divaksin setiap hari.

"Kita berharap ini bisa 500.000 akhir Maret per hari, kalau angka ini kita pelihara ditargetkan 700.000 pada bulan April per hari," ujar Luhut.

"Saya sih melihat dengan tim, kita confidence, Juli kita bisa 70 juta," ucap dia.

Baca juga: Pemilik Kondisi Kesehatan Khusus Ini Disebut Dapat Menerima Vaksin Covid-19

Luhut menjelaskan, keyakinan terharap herd immunity tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 13 provinsi yang mengkontribusi pasien Covid-19 sebanyak 83 persen.

"Yang lain ada, tapi jumlahnya tidak besar, orang jangan melihat the whole Indonesia," ujar dia.

Selain itu, ia menyatakan, keyakinan itu ditambah dengan harapan pemerintah bahwa pada bulan Maret mendatang, vaksin mandiri dari Sinopharm sudah siap berjalan.

“Jadi apa yang kita lihat ini, kita verry confidence Juli atau Agustus kita bisa dapat 70 juta disuntikkan dan herd immunity target yang pas,” kata Luhut.

“Jadi saya sangat confidence dengan ini,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com