Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terkait Audit Investasi BP Jamsostek, DPR Minta Hasilnya Diumumkan secara Terbuka

Kompas.com - 22/02/2021, 18:52 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Kurniasih Mufidayati meminta agar hasil audit terkait kasus investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek diumumkan secara terbuka.

“Karena hal ini penting, kami minta tindak lanjut penyidikan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung diumumkan apa adanya,” ujarnya, Senin (22/2/2021).

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi BP Jamsostek senilai Rp 43 triliun.

Lembaga kejaksaan negara ini telah menaikkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.

Baca juga: Dewan Pengawas Sebut Dugaan Korupsi Dana Investasi BPJS Ketenagakerjaan Merupakan Potential Loss Selama 2020

“Jangan sampai ada tindakan yang merugikan hak para pekerja terkait dana tersebut,” kata Kurniasih, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Pasalnya, lanjut dia, ada 29,12 juta pekerja yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Rinciannya, sebanyak 24,03 juta orang mengalami pengurangan jam kerja, 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan atau menganggur, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja, dan 760.000 orang masuk dalam bukan angkatan kerja sebagai dampak pandemi.

Begitu pula dengan pekerja migran Indonesia (PMI), Kurniasih menjelaskan, bahwa sebagian dari mereka harus kembali pulang ke Tanah Air. Hal ini dilakukan sampai dibukanya pintu penempatan di beberapa negara.

Baca juga: Apindo: Penurunan Nilai Investasi di BP Jamsostek Akibat Pandemi Covid-19

“Oleh karenanya, jangan sampai BP Jamsostek menambah beban masalah. Sebab, korbannya adalah para pekerja,” jelasnya.

Kurniasih berharap, BP Jamsostek menepati janji dalam menjaga keamanan dana para pekerja. Adapun janji tersebut harus dibuktikan dengan kejelasan dari pengungkapan dugaan kasus ini.

Tak hanya janji, ia menekankan, persoalan investasi harus menjadi perhatian serius Direksi dan Dewan Pengawas BP Jamsostek periode ke depan.

"Direksi dan Dewan Pengawas BP Jamsostek yang baru wajib menjaga dana para pekerja yang diberikan ke BP Jamsostek,” imbuh Kurniasih.

Baca juga: Menaker: Pengelolaan Dana Investasi BPJS Ketenagakerjaan Ketat dan Dipagari Regulasi

Ia mengingatkan kembali, jumlah kepesertaan BP Jamsostek per Desember 2020 adalah 50,72 juta pekerja.

Sementara itu, jumlah kepesertaan BP Jamsostek dari PMI dari rentang 2017-2020 sebanyak 747.000 peserta.

Dari jumlah tersebut, peserta BP Jamsostek dari PMI yang aktif pada 2020 sebanyak 389.000 orang.

Baca juga: Dugaan Korupsi di BP Jamsostek, KSPI Bakal Surati Jokowi Lagi

“Lebih dari 50 juta pekerja menitipkan dananya di BP Jamsostek. Para pekerja lah yang saat ini paling cemas atas nasib dana investasi badan negara ini," kata politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com