Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Pekerja: Tingkatkan Keahlian agar Setelah Pandemi Membaik, Mampu Bersaing Secara Global

Kompas.com - 22/02/2021, 10:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, seluruh pekerja harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Sehingga setelah pandemi membaik, kemampuan dan pengetahuan pekerja meningkat dan lebih mampu bersaing secara global.

"Kita juga harus menyiapkan diri sebaik-baiknya, meningkatkan pengetahuan dan keahlian agar di saat situasi (pandemi) membaik kita mampu bersaing dan menjadi pemenang dalam persaingan global yang semakin kompetitif," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada peringatan HUT ke-48 Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang digelar secara virtual pada Senin (22/9/2021).

Jokowi mengakui, pandemi Covid-19 telah memukul berbagai sektor sehingga banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa masyarakat tetap harus optimistis untuk mendorong ekonomi kembali bergerak.

"Membuat para pekerja kembali bekerja dan membuka semakin banyak lapangan kerja baru. Jaga harapan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik," tambahnya.

Baca juga: Surati Presiden hingga Ketua DPR, Ombudsman Sarankan Langkah Mitigasi Terkait Kasus Gagal Bayar Jiwasraya

Diberitakan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan hampir seluruh masyarakat di dunia.

Pandemi membuat banyak orang mengalami pengurangan jam kerja sehingga penghasilan mereka pun berkurang.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, setidaknya akibat pandemi terdapat 24 juta tenaga kerja yang kehilangan jam kerja di Indonesia.

Waktu bekerja dari para pekerja tersebut berkurang minimal separuh dari jam kerja normal.

"Jadi kalau dia kerja 40 jam per minggu, mungkin dia kehilangan 20 jam per minggu," kata Suhariyanto dalam acara Kompas CEO Forum yang diadakan secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Untuk sektor pariwisata dan industri secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan Bappenas sebanyak Rp 360 triliun penghasilan pekerja hilang akibat pandemi.

Baca juga: Presiden Didesak Segera Perintahkan Menkumham Mulai Revisi UU ITE

Bila dihitung secara lebih detil, baik dari dampak langsung dan tidak langsung, potensi yang hilang akibat pandemi hampir Rp 1.000 triliun.

Suharso mengatakan, hilangnya pendapatan tersebut yang menjadi salah satu penyebab daya beli masyarakat berkurang selama pandemi. Padahal, daya beli masyarakat merupakan komponen Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup dominan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com