Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhan: Efektivitas Pertahanan Negara Turut Ditentukan Teknologi hingga Alutsista

Kompas.com - 19/02/2021, 10:37 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menyebut pengembangan teknologi dan industri pertahanan nasional penting dilakukan guna menjawab perkembangan zaman yang telah berdampak terhadap lini kehidupan.

Hal tersebut disampaikan Herindra saat mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai pembicara dalam seminar pertahanan dan keamanan nasional 2021 di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis (18/2/2021).

"Efektivitas pertahanan negara turut ditentukan juga oleh teknologi dan kemampuan industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan non-alutsista," Wamenhan dalam keterangan tertulis, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Wamenhan Sebut Kesejahteraan Negara di Samudera Hindia Bergantung Pada Keamanan dan Perdamaian Kawasan

Wamenhan menjelaskan bahwa visi dari pemerintah pada 2020 sampai dengan 2024 adalah terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

Untuk mewujudkannya, kata dia, pemerintah menempuh melalui satu misi yang salah satunya dengan memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar memiliki rasa aman.

Sedangkan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Kemenhan telah merumuskan arah dan kebijakan dalam pengembangan industri pertahanan cerdas.

Itu dilakukan melalui sinergi berbagai lini terutama dalam hal riset serta pengembangan teknologi yang dapat diaplikasikan pada sektor industri.

Baca juga: Daftar Alutsista Mutakhir yang Bakal Dibeli RI, dari Pesawat Tanpa Awak hingga F-15 EX

Sementara dalam pengembangan teknologi pertahanan yang meliputi penguasaan teknologi sebagai program prioritas, jelas Wamenhan, disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi terbaru.

Dengan langkah strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan industri nasional dalam pengembangan produk pertahanan.

"Diperlukan pengembangan produk Industri Pertahanan yang strategis dan memiliki teknologi tinggi yang melibatkan lebih dari satu industri pertahanan, sehingga dalam pengembangan jangka panjang akan membentuk ekosistem industri pertahanan," ucap Wamenhan.

Baca juga: Kemenhan: Pembentukan Komcad Sejalan dengan Modernisasi Alutsista TNI

Dengan tumbuhnya industri pertahanan, lanjut dia, tidak hanya membawa dampak langsung kepada pemenuhan kebutuhan alutsista dan pendukung alutsista semata, namun akan menjadi pijakan bagi pengembangan industri nasional lainnya.

Sebab, secara akumulatif akan meningkatkan kemampuan perekonomian Indonesia dalam aspek perindustrian.

Sementara itu, terkait dengan pengembangan pertahanan siber, Wamenhan mengungkapkan Kemenhan sebagai leading sector pertahanan terus melakukan upaya pembangunan sistem pertahanan siber yang solid.

Hal itu dilakukan guna menjawab tantangan disrupsi teknologi saat ini.

Mengingat, Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0 dalam tahap revolusi industri.

"Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran, yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (network centric warfare)," kata Wamenhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com