Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setara Institute Minta Jokowi Kirim Utusan Khusus Selesaikan Persoalan di Papua

Kompas.com - 16/02/2021, 14:10 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setara Institute meminta Presiden Joko Widodo mengirimkan tim khusus untuk menyelesaikan berbagai persoalan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

Menurut Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute Ikhsan Yosarie, permasalahan hukum dan HAM di Papua tidak hanya terkait dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Namun, menurut Ikhsan, juga tentang potensi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat dan pemerintah.

"Penyelesaian berbagai kasus HAM di Papua pada dasarnya bukan sekedar meminimalisasi komoditas isu kelompok-kelompok tertentu ke dunia Internasional," kata Ikhsan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/2/2021).

"Tetapi juga terkait humanisasi di Papua dan hak konstitusional warga Papua dan Papua Barat. Melalui penyelesaian kasus HAM ini, secara nyata terlihat bagaimana negara menghormati, melindungi dan memenuhi HAM di Papua," tuturnya.

Baca juga: Panglima TNI: Pengamanan Wilayah Rawan Konflik di Papua Berjalan Baik

Ikhsan menilai, penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Papua dengan menggunakan pendekatan keamanan justru akan memicu berbagai konflik kemanusiaan selanjutnya.

Sebab, pendekatan keamanan akan memakan lebih banyak korban sipil dan hal tersebut menimbulkan dendam tak berkesudahan.

"Perspektif keamanan dan stabilitas negara hanya mengedepankan cara bagaimana membuat kondisi yang tengah bergejolak kembali stabil dan kondusif, sementara substansi permasalahan luput diatasi," ujar Ikhsan.

Adapun sebelumnya Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin meminta pemerintah dan Panglima TNI dan Kapolri untuk membuka ruang dialog pada penyelesaian konflik dengan KKB di Papua.

Aziz meminta pemerintah membuka ruang dialog dengan bersama tokoh agama dan tokoh masyatakat di Intan Jaya Papua.

"Untuk menciptakan rekonsiliasi dan perundingan damai yang dapat menghentikan aksi KKB," sebut Aziz dikutip dari Antara, Kamis (11/2/2021) pekan lalu.

Baca juga: Otopsi Jenazah Pendeta Yeremia Disiapkan Polda Papua, Kompolnas Ikut Pantau

Aksi teror yang dilakukan KKB kerap terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Terakhir kali, seorang anggota TNI Yonif 400 Rider gugur akibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Senin (15/2/2021) pagi kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com