JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan berlangsung mulai minggu ketiga Februari 2021 dan ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.
"Total sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai lebih dari 38 juta orang terdiri dari 21 juta lansia dan hampir 17 juta petugas pelayanan publik," kata Maxi dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Ia mengatakan, kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi tahap kedua merupakan kelompok yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Perpres Baru Jokowi soal Vaksin Tak Mengatur Vaksinasi Mandiri
Menurut dia, hal ini dilakukan karena kelompok tersebut sangat rentan tertular dan menularkan virus Covid-19.
Maxi menambahkan, pada tahap kedua, guru termasuk prioritas demi membantu murid-murid yang tidak dapat belajar virtual karena sejumlah keterbatasan.
"Kemudian jajaran TNI-Polri, serta petugas keamanan karena memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan proses tracing untuk menurunkan laju penyebaran Covid-19," ujarnya.
Selain itu, ia menuturkan bahwa pemerintah juga memprioritaskan petugas transportasi publik dan pedagang pasar.
Baca juga: Vaksinasi Tahap Kedua, 55.000 Pedagang Pasar Tanah Abang Divaksin Mulai Rabu
Untuk menandai dimulainya pelaksanaan tahap kedua, vaksinasi akan diberikan kepada pedagang pasar yang berlangsung di Pasar Tanah Abang pada Rabu (17/2/2021).
"Dalam tahap awal ini, vaksinasi akan berlangsung selama enam hari dan menargetkan 55.000 orang pedagang pasar di Tanah Abang," ujar dia.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi di Pasar Tanah Abang merupakan salah satu contoh percepatan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan pendekatan klaster zona-zona risiko.
"Pemerintah melakukan intervensi pada pedagang pasar tanpa memperhatikan kedudukan tempat tinggalnya atau kewilayahannya. Semua langsung dikelompokkan dalam klaster pasar karena sebagian besar aktivitasnya ada di pasar tersebut," kata dia.
Baca juga: Soal Sanksi untuk Penolak Vaksinasi Covid-19, Ketua MPR Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.