JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang meninggal dunia pada Sabtu (13/2/2021) dini hari di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.
Sinyo menjabat sebagai Dubes RI untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Palau sejak 2018 hingga 2021.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah.
"Ya, benar meninggal dunia pukul 00.30 WIB," kata Faizasyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu pagi.
Baca juga: Dubes RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang Meninggal Dunia
Nama Sarundajang tak hanya dikenal sebagai Dubes RI untuk Filipina.
Ia juga dikenal sebagai Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) pertama pilihan rakyat dan anggota Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat.
Ia juga diketahui pernah mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat tahun 2013. Saat itu, Sarundajang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendorongnya mengikuti ajang pemilihan internal partai untuk dimajukan sebagai presiden.
"Saya merasa ini merupakan sebuah kejutan. Apakah saya bisa? Tapi, saya pun menyadari bahwa ini merupakan sebuah kehormatan karena telah dipercaya oleh SBY untuk ikut konvensi," ujar Sarundajang pada acara pisah sambut tiga anggota pimpinan Muspida Sulut yang digelar di rumah dinas Gubernur Sulut, Sabtu (28/8/2013) malam.
Ia pun berandai-andai, apabila menang dalam konvensi, dirinya ingin menggaet Joko Widodo sebagai calon wakil presiden untuk maju pada Pilpres 2014.
Baca juga: Sarundajang Ingin Jokowi Jadi Cawapresnya
Hal itu sekaligus mengonfirmasi bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk maju sebagai cawapres pada periode 2014-2019.
"Saya dekat dengan Bu Mega (Ketua Umum PDI-P), Jokowi jadi wakil saya, bolehlah," kata Sarundajang di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Pendidikan dan perjalanan karier
Dikutip situs Dewan Pers, Sinyo memiliki latar belakang pendidikan S2 Ahli Administrasi Teritorial pada Institute International Administration Publique Francis.
Selain itu, ia juga meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Doktor HC Bidang Perdamaian dari UIN Malang.
Sinyo mengawali karier birokrasinya sebagai Kepala Biro Pemerintahan di Setda Provinsi Sulawesi Utara 1977.
Baca juga: Sarundajang Ingin Jokowi Jadi Cawapresnya