JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah meningkatkan kuota pelacakan kontak dekat dari individu yang positif Covid-19.
Jika sebelumnya, ada lima hingga 10 orang kontak dekat yang dilacak dari satu kasus positif Covid-19, ke depannya pelacakan akan menyasar 20 hingga 30 kontak dekat.
"Sekarang satu kasus kita telusuri lima sampai 10 orang. Tapi ke depan diharapkan setidaknya bisa dilacak 20 hingga 30 orang kontak di setiap kasus positif," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkes, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Wali Kota Terpilih Binjai Juliadi Meninggal karena Covid-19
Sehingga, saat ada seseorang positif Covid-19, sebanyak 20-30 orang yang berkontak dekat dengan orang itu akan dilacak.
Kemudian, apabila ada beberapa orang dari jumlah itu ternyata ada yang positif, maka sebanyak 20-30 orang kontak dekat masing-masing dari mereka juga akan dilacak.
Nadia menyebut, tracing yang lebih masif ini akan fokus dilakukan di 98 kabupaten/kota penyelenggara pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Penentuan 98 daerah ini menurut Nadia berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2021.
Baca juga: UPDATE 10 Februari: 3.494 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran
Pemerintah berharap, percepatan pelacakan kontak akan lebih banyak mendeteksi kasus-kasus positif Covid-19. Terutama, kasus positif tanpa gejala.
"Sehingga bisa segera ditangani, baik dengan isolasi mandiri atau lainnya. Kemudian bisa memutus rantai penularan di masyarakat hingga keluarga," tegas Nadia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.