Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Isu Kudeta Demokrat Jadi Ujian AHY untuk Tunjukkan Kualitas

Kompas.com - 10/02/2021, 10:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dan Founder Lembaga Survey Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) merupakan sebuah ujian untuk Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Menurut saya, ini salah satu ujian buat AHY saja untuk menunjukkan kualitasnya dia dalam memimpin partai politik," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Hendri melanjutkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa AHY merupakan tokoh baru yang berkecimpung dalam dunia politik.

Sebab itu, ia melihat gerakan yang menimpa Demokrat saat ini menjadi ujian bagi AHY yang mendapat tanggung jawab besar sebagai ketum partai.

Baca juga: Eks Wasekjen Demokrat Sebut Kepemimpinan AHY Sarat Pencitraan dan “Playing Victim”

"Karena memang sudah jadi rahasia umum bahwa dia adalah sosok baru yang berkecimpung di politik dan mendapat tanggung jawab sebagai ketum," ujarnya.

Ia menambahkan, AHY juga Masih menghadapi ujian lainnya yaitu citra Demokrat yang lekat dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hendri menuturkan, selama ini AHY berusaha untuk mengemban tugas sebagai Ketum, tetapi citra Demokrat nyatanya Masih lekat dengan sosok SBY.

Namun, ia menilai AHY seharusnya tak perlu khawatir dengan bayang-bayang citra SBY dalam Demokrat.

"Jadi kalau Mas AHY dianggap Masih berada di bawah bayang-bayang SBY ya biarin saja. Justru dengan gonjang-ganjing ini akan jadi arena pembuktian bagi AHY untuk bisa mengelola leadership dalam partai politik sebesar Demokrat," jelasnya.

Baca juga: Isu Kapasitas dan Politik Dinasti Dinilai Tak Relevan bagi Kepemimpinan AHY di Demokrat

Lanjutnya, apabila AHY berhasil lolos dalam ujian ini justru akan melancarkan langkah ke depan putra SBY tersebut.

Oleh karena itu, Hendri berharap AHY bisa menerima gonjang-ganjing isu gerakan tersebut sebagai ujian menimbang konflik.

"Anggap saja ini sebagai ujian menimbang konflik yang seharusnya Mas AHY bisa lakukan. Harusnya bersyukur, karena apapun hasilnya, Anda Masih Ketum kok. Karena apa? Masih ada tokoh sentralnya ini partai yaitu Pak SBY," terangnya.

Menurut Hendri, AHY juga tidak perlu berusaha repot-repot untuk lepas dari bayang-bayang sosok SBY, karena hal itu sulit dilakukan.

Baca juga: Muncul Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan di Demokrat, Pengamat Ragukan Keterpilihan AHY lewat AklaMasi

Sebaliknya, ia berpendapat AHY seharusnya bisa menunjukkan gaya kepemimpinan sendiri untuk mendapat dukungan publik dan kader partai.

"Pakai saja gaya AHY, jangan gaya SBY, walaupun dianggap atau di bawah bayang-bayang SBY, tapi kalau sudah style-nya style AHY. Minimal inilah Demokrat dengan gaya AHY. Jadi tidak perlu repot-repot juga mikirin cara, bagaimana caranya saya dapat lepas dari bayang-bayang ayahanda, susah, karena persepsi masyarakat, Demokrat adalah SBY," imbuh Hendri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com