JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengapresiasi langkah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang akan menggenjot pelaksanaan testing dan tracing terkait Covid-19.
Charles pun meminta masyarakat tidak perlu panik apabila terjadi peningakatan angka kasus aktif Covid-19 imbas gencarnya testing dan tracing tersebut.
"Peningkatan kasus aktif ini hendaknya tidak membuat masyarakat panik, karena justru dengan testing dan tracing yang jauh lebih masif, kondisi rill penyebaran Covid-19 di masyarakat bisa tergambar dengan jelas," kata Charles dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021) malam.
Baca juga: Panglima TNI Kerahkan 27.866 Babinsa untuk Tracing Covid-19
Menurut Charles, publik mesti mengakui bahwa kasus Covid-19 yang tercatat selama ini tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, di mana kasus Covid-19 di lapangan bisa jadi jauh lebih tinggi daripada yang tercatat.
Charles mengatakan, angka tidak riil tersebut membuat pemetaan di lapangan menjadi tidak akurat sehingga kebijakan penanganan menjadi kurang efektif.
"Oleh karenanya, langkah perbaikan Menkes yang akan menggenjot testing dengan metode swab antigen terhadap 15-30 orang kontak erat per kasus aktif dalam waktu 72 jam, harus didukung," kata dia.
Politikus PDI-P itu berharap, penyebaran Covid-19 dapat diredam dengan metode testing dan tracing baru yang berjalan simultan dengan program vaksinasi.
Baca juga: Menko PMK: PPKM Mikro untuk Efektifkan Tracing, Testing, dan Treatment
"Tidak boleh ada euforia ataupun kelonggaran protokol kesehatan sebelum Covid-19 benar-benar hilang dari Indonesia," ujar Charles.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan meningkatkan tracing dan tracking dalam mengatasi kasus Covid-19.
Dia juga sudah mewanti-wanti peningkatan pemeriksaan ini akan turut mendorong peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, sama seperti yang terjadi di India.
"Saya juga sudah ingatkan ke Presiden ini terjadi di India, ini strategi di India, yang akan terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa, dikutip dari Kontan.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.