JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Tahun Baru China atau Imlek 2021 jatuh pada Jumat 12 Februari. Ini menyebabkan libur panjang akhir pekan hingga Minggu 14 Februari 2021.
Melihat kondisi akan terjadi libur panjang Hari Raya Imlek, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat merayakan Imlek dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat merayakan Imlek secara sederhana dengan tetap di rumah dan mengupayakan bersilaturahim secara daring.
"Pemerintah meminta masyarakat agar menyambut dan merayakan Imlek pada 12 Februari 2021 dengan cara-cara yang lebih sederhana dan cara daring. Cara ini tentunya tidak akan mengurangi perayaan Imlek itu," kata Nadia dalam konferensi pers Kemenkes, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pimpinan Instansi Larang Jajaran Bepergian Saat Libur Panjang
Nadia mengatakan, perayaan Imlek harus dijalani dengan menjaga saudara dan keluarga dari ancaman penularan Covid-19.
Ia mengingatkan, lonjakkan kasus Covid-19 biasanya terjadi setelah libur panjang dan paling banyak terjadi pada klaster keluarga.
"Oleh karena itu, masyarakat bisa memanfaatkan libur nasional Imlek dengan bijak dan melaksanakan imbauan pemerintah," ujar dia.
Nadia juga meminta kerja sama masyarakat dalam memutuskan penularan virus corona dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun termasuk membatasi mobilitas," kata dia.
Angpau via transfer
Senada dengan Nadia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara yang mengadaptasi kebiasaan baru.
Selain berkumpul di rumah bersama keluarga, Budi menyarankan penggunaan teknologi digital sebagai sarana pendukung perayaan Imlek.
Baca juga: Airlangga: ASN hingga Pegawai BUMN Dilarang ke Luar Kota Saat Libur Panjang
Menurut dia, Imlek merupakan momen penting bagi Indonesia, khususnya umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa.
Imlek bermakna tahun baru, harapan baru, dan keberuntungan baru.
"Tanpa mengurangi makna tersebut, saya mengimbau teman-teman umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa bisa melaksanakan tahun baru Imlek ini dengan cara yang baru," ujar Budi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Negara, Kamis (4/2/2021).