JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, vaksinasi Covid-19 bukan satu-satunya upaya untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona.
Upaya ini harus disertai dengan kedisiplinan semua pihak dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus.
"Vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: 1.123.105 Kasus Covid-19, PPKM Belum Mampu Tekan Penularan Virus
Wiku mengatakan, selama herd immunity atau kekebalan komunitas belum tercapai, maka pencegahan penularan virus yang paling efektif berupa kepatuhan individu terhadap protokol kesehatan.
Oleh karenanya, ia mewanti-wanti agar protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, tetap disiplin dijalankan.
"Edukasi dan komunikasi pada masyarakat harus dilakukan seimbang antara vaksinasi dan protokol kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Satgas: Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Mekanismenya seperti Nakes
Menurut Wiku, setiap jenis intervensi penanganan Covid-19 mempunyai celah masing-masing. Semakin banyak intervensi, celah tersebut akan semakin sulit ditembus.
Sebaliknya, jika masyarakat hanya mengandalkan intervensi tunggal seperti vaksinasi, celah penularan virus belum sempurna tertutup.
Wiku mencontohkan intervensi pencegahan virus melalui pemakaian masker. Memakai masker satu lapis saja memang dapat mencegah penularan virus, tetapi celah penularan masih tetap ada.
Baca juga: Satgas: PPKM Landaikan Kasus Harian Covid-19, tetapi Belum Cukup Turunkan Penularan
Jika dilakukan intervensi lanjut berupa pemakaian masker lebih dari satu lapis, celah penularan tersebut akan semakin tertutup.
Wiku menegaskan bahwa penanganan pandemi Covid-19 tak bisa dilakukan secara tunggal, tetapi harus komprehensif dengan melibatkan protokol kesehatan yang ketat.
"Pada waktu yang sama, upaya ini harus didukung pelayanan kesehatan berkualitas sehingga mereka yang sakit semakin sedikit dan akan mendongkrak angka kesembuhan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.