Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim FTUI Kembangkan Alat Purifikasi Udara untuk Basmi Virus Covid-19

Kompas.com - 03/02/2021, 11:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengembangkan alat purifikasi udara untuk membasmi virus SARS-COV2 penyebab Covid-19 dan virus lainnya.

Dekan FTUI Hendri DS Budiono mengatakan, alat tersebut diberi nama PUVICON yang dikembangkan dengan metode plasma dingin (non-termal).

"Banyak pasien Covid-19 yang sakit parah harus menghadapi lebih dari sekadar virus corona. Dari data perawatan Covid-19 di rumah-rumah sakit di Jerman, diketahui hampir separuh pasien yang dibantu ventilator meninggal dunia akibat mengalami infeksi tambahan," ujar Hendri dikutip dari siaran pers, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: PPKM Belum Berhasil, Setiap Hari RS UI Dapat 30 Rujukan Pasien Covid-19

Ia menjelaskan, PUVICON dikembangkan dengan teknologi PUVICO3 yang dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi plasma dingin dapat mencegah kasus infeksi tambahan.

Teknologi PUVICO3 bekerja dengan cara molekul udara dan uap air yang diionisasi dan dihamburkan kembali ke udara secara konveksi paksa.

Pada ruangan tertutup, teknologi tersebut terbukti mampu menghilangkan 99 persen virus dan lebih dari 90 persen bakteri di udara hanya dalam waktu 10 menit.

"Terapi plasma dingin juga dapat mengurangi risiko tenaga medis di rumah sakit terinfeksi oleh virus corona secara signifkan," kata dia.

Baca juga: Ancaman Mutasi Virus Corona, ILUNI UI Dukung Larangan WNA Masuk Indonesia

Hendri menjelaskan, sebab fitur yang digunakan adalah teknologi plasma basah, maka teknologi PUVICO3 yang dipasang pada alat purifikasi udara tersebut akan menghasilkan ion-ion tertentu.

Antara lain ion O2[-] (superoksida), H2O[-] (air), dan radikal, OH (hidroksil), yang berbentuk ion-ion negatif atau radikal yang banyak dijumpai di daerah pegunungan.

Dengan demikian, kata dia, alat tersebut akan mampu mengolah dan menangani polusi udara sekaligus berperan sebagai desinfektan elektronik.

Sebab, alat tersebut bekerja dengan mekanisme difusi secara cepat dan sistemik dengan sistem konveksi paksa yang diterapkan.

"Teknologi PUVICO3 ini juga dapat membantu menekan atau bahkan memusnahkan aktivitas virus dan bakteri di udara dengan memecah (bereaksi dengan) dinding-dinding DNA/RNA atau protein," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Guru Besar UI Duga Varian Baru Sudah Masuk

Selain itu, teknologi dalam alat PUVICON ini juga dapat mencegah tumbuhnya jamur di makanan, lemari pakaian, dan sepatu.

Kemudian, dapat menghilangkan debu, tungau debu mati, dan serbuk sari udara lainnya.

Teknologi tersebut juga memiliki kemampuan sebagai pembersih sekaligus melembabkan kulit.

Adapun tim PUVICON FTUI telah mengembangkan beberapa purwarupa, mulai dari DSF-01 hingga DSF-04 dengan rencana pengembangan secara komersial pada tipe DSF-02 dan tipe terbaru DSF-02X, yang akan mulai diproduksi pada Februari 2021.

Tipe DSF-02X sangat bermanfaat untuk ruang isolasi mandiri atau ICU di rumah sakit karena memiliki kemampuan energi desinfeksi plasma lebih besar 250 persen dari DSF-02.

"Hingga saat ini, tim FTUI telah memproduksi lebih dari 600 unit PUVICON yang sebagian disalurkan dalam bentuk donasi ke berbagai rumah sakit, masjid dan pesantren serta sisanya dijual secara komersial dengan harga yang cukup terjangkau," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com