JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementrian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, tidak ada perbedaan kualitas antara vaksin Covid-19 yang dikirim jadi dengan vaksin dalam bentuk curah atau bahan baku.
Nadia mengatakan, efikasi dari vaksin Covid-19 asal Sinovac sudah melalui tahap penilaian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, PT Bio Farma sudah mengantongi sertifikat terkait cara pembuatan obat yang baik (CPOB) untuk vaksin Covid-19.
"Tentunya sudah menjamin vaksin yang dihasilkan sama antara vaksin jadi dan vaksin setengah jadi yang diproses Bio Farma," ujar Nadia dalam diskusi bertajuk "Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19" secara virtual, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Jubir: Bahan Baku Vaksin yang Baru Tiba Setelah Diolah Hasilkan 9 Juta Dosis Vaksin
Sebanyak 11 juta vaksin Covid-19 asal Sinovac tiba di Indonesia, Selasa (2/2/2021).
Jumlah itu terdiri dari 10 juta bahan baku vaksin dan 1 juta vaksin overfill atau vaksin setengah jadi. Bio Farma mulai memproduksi dosis vaksin tersebut pada 13 Februari 2021.
Adapun sebelumnya, sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Indonesia pada 12 Januari 2021. Pengiriman pada 12 Januari merupakan tahap ketiga.
Baca juga: Bio Farma Bakal Ubah Kemasan Vaksin Covid-19 Asal Sinovac
Sebelum itu, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac.
Tahap pertama diterima pemerintah Indonesia pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis vaksin siap pakai.
Kemudian, pada 31 Desember pemerintah kembali menerima 1,8 juta vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.