Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian akibat Covid-19 Tinggi, Epidemiolog: Perlu Ada Strategi Jangka Panjang dan Pendek

Kompas.com - 29/01/2021, 16:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemerintah perlu memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam menanggulangi pandemi Covid-19

Hal ini, menurut dia, perlu segera dilakukan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 yang menyentuh angka 863 orang selama dua hari belakangan.

"Pemerintah perlu ada strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani ini," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Jenazah Covid-19 Tertukar Berujung Pemukulan, Relawan Dinkes: Petugas Cape, Keluarga Minta Buru-buru

Menurut dia, jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah yakni menyiapkan pelayanan kesehatan di daerah seperti provinsi, kabupaten, maupun kota.

Miko mengatakan, hal ini untuk membantu fasilitas pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit yang kondisinya hampir penuh.

Jika tidak bisa, pemerintah harus membuat kebijakan ke daerah untuk mempersiapkan fasilitas kesehatan tersebut.

"Jadi harus siap, semua kabupaten semua provinsi menyiapkan fasilitas pelayanannya. Pemerintah pusat paling tidak memberikan kebijakannya, lalu daerah menyiapkan," ujar dia.

Baca juga: Keluh Kesah Dokter di Tengah Pandemi Covid-19 yang Memburuk...

Kemudian, untuk jangka panjangnya, pemerintah diminta menyiapkan program penanggulangan Covid-19 dengan baik.

Apa yang dimaksud baik olehnya adalah pemerintah menyiapkan program 3T (testing, tracing, dan treatment) hingga memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Pemerintah mulai dari testing, karantina, isolasi, tracing itu ditingkatkan. Lalu perketat PSBB dan PPKM itu sampai bulan Juni atau Juli atau paling tidak sampai vaksinasi mencapai 100 juta orang," kata dia.

Menurut Miko, PSBB dan PPKM akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk sungguh-sungguh menanggulangi Covid-19 atau tidak.

Ia menilai, PSBB akan efektif dijalankan apabila pemerintah betul-betul memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Sebab, hingga kini ia masih melihat banyaknya masyarakat yang abai terhadap PSBB maupun PPKM.

"Ini akan jadi tantangan sampai vaksin setidaknya mencapai 100 juta orang. Sampai vaksin itu siap logistiknya, sampai semua siap pelaksanaannya," kata dia.

Baca juga: Plt Wali Kota Tasikmalaya Optimistis Vaksinasi Bisa Akhiri Pandemi Covid-19

Indonesia hingga kini masih berjuang melawan pandemi. Menjelang bulan ke-11, angka kematian akibat Covid-19 justru kian memprihatinkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com