JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengusulkan strategi tambahan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 yang dalam dua hari terakhir hampir menyentuh angka 1.000 orang yaitu 863 jiwa.
Menurut dia, langkah 3M atau pun 5M tak lagi mampu untuk mencegah penularan Covid-19 maupun menekan angka kematian.
"Harusnya protokol kesehatan itu bukan 3M atau 5M tapi sekarang itu ya sudah 7M," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).
Miko mengatakan, strategi ini harusnya juga sudah dibuat oleh pemerintah sebagai standar operasional prosedur (SOP).
Ia menambahkan, SOP protokol ini harusnya juga diletakkan di tempat-tempat publik, sehingga masyarakat dapat mengetahuinya.
"Harusnya itu ditaruh, ditempel di tempat-tempat umum. Tertulis, ditaruh, dan diletakkan gitu lho," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTB: Meski Sudah Divaksin, Protokol Kesehatan 5M Tak Boleh Diabaikan
Strategi yang diusulkan Miko sama sekali tidak mengubah protokol kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Ia menambahkan dua M berikut yaitu menjaga gizi atau menjaga makanan, dan menjaga imunitas dengan cara istirahat yang cukup.
Miko menitikberatkan pada protokol kesehatan menjaga imunitas. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan memiliki istirahat yang cukup.
"Jadi jangan terlalu banyak bekerja begitu. Istirahat yang cukup. Ya itu harus dilakukan semua saya rasa. Kalau tidak ya mungkin persentase perlindungannya tidak tinggi," kata dia.
Ia menyebut, strategi 3M sejatinya sudah melindungi masyarakat sebanyak 80 persen untuk mencegah penularan Covid-19.
Namun, Miko menilai bahwa akan lebih baik apabila ditambah dan dijalankan dengan disiplin.
Di samping itu, dia juga menyoroti lingkungan perkantoran yang memiliki protokol kesehatan sendiri.
Miko meminta agar protokol kesehatan tetap disiplin dilakukan. Hal ini perlu dilakukan bersama dengan protokol kesehatan yang ada di masyarakat.
Baca juga: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan, Mal di Tangsel Boleh Buka hingga Pukul 20.00 WIB
"Ya ditaruh lah di pintu masuk kantor atau pabrik. Jadi masyarakat itu ya 7M. Terus perkantoran protokol dijalankan. Semua harus bersama-sama," ujarnya.