JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa kepastian untuk ketersediaan vaksin Covid-19 agar bisa didistribusikan tepat waktu ke seluruh negara sangat dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Retno saat memimpin pertemuan Covax AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1/2021).
"Agar vaksin dapat siap dan didistribusikan secara tepat waktu, perlu didapat kepastian mengenai beberapa hal penting," kata Retno yang merupakan salah satu co-chairs dari Covax AMC, dikutip dari siaran pers, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Menlu: RI Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis hingga 20 Persen Penduduk dari Covax
Hal penting tersebut antara lain menyangkut ketersediaan jumlah vaksin, jenis vaksin yang akan diterima, jadwal pengiriman, regulasi, dan isu-isu penting lainnya.
Sebab, kata Retno, seluruh negara, baik maju, kecil, maupun berkembang, berkepentinan untuk memastikan akses yang setara terhadap vaksin Covid-19.
Kepastian (certainty) vaksin merupakan salah satu prioritas yang diangkat oleh Retno sebagai co-chairs dalam pertemuan tersebut di samping transparansi (transparency), dan solidaritas (solidarity).
"Terkait transparansi, kami berkomitmen untuk menjalankan proses yang inklusif dan transparan dalam Engagement Group ini," kata dia.
"Terkait solidaritas, ditekankan kembali bahwa untuk dapat mendukung vaksin multilateral, diperlukan solidaritas dan kerja sama internasional yang solid," ujar Retno Marsudi.
Baca juga: Komitmen Bantu Kesetaraan Vaksin Covid-19, Indonesia Pimpin Covax AMC
Menurut Retno, tanpa kepastian akses setara terhadap vaksin bagi semua negara, maka dunia tidak akan mampu menanggulangi pandemi Covid-19 sepenuhnya.
Adapun Covax AMC merupakan mekanisme pengadaan dan akses vaksin bagi 92 negara dan ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah.
Covax Facility memiliki target pengadaan vaksin bagi 3-20% dari populasi setiap negara AMC, serta akan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.
Baca juga: Satgas Akui Program Vaksinasi Covid-19 Berjalan Lambat di Awal