JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan yang menyebut adanya radikalisme dan taliban di KPK sebagaimana yang ramai dibicarakan di media sosial.
"Selama satu tahun saya dan pimpinan KPK periode 2019–2023 memimpin KPK, kami pastikan tidak ada radikalisme dan taliban di KPK seperti yang disebutkan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Senin (25/1/2021).
Baca juga: KPK Kantongi Hasil Audit BPKP Terkait Pengadaan Bansos Covid-19
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, isu taliban dan radikalisme itu disebarkan oleh sejumlah warganet di Twitter sejak pekan lalu.
Salah satunya oleh akun @mochamadarip yang mengunggah sebuah video yang bernarasi, "Taliban KPK Menyiapkan Demo Mahasiswa" pada Sabtu (23/1/2021).
Ghufron mengatakan, video yang dimaksud adalah video lama saat KPK menerima perwakilan masyarakat antikorupsi, akademisi, dan mahasiswa pada 11-12 September 2019.
"KPK mencurigai diangkatnya isu tersebut adalah upaya pihak-pihak yang punya tujuan-tujuan tertentu apa pun itu," ujar Ghufron.
Ghufron memastikan, KPK akan tetap bekerja pada koridor hukum serta selalu mengedepankan prinsip profesionalisme dan akuntabilitas dalam penanganan perkara.
Baca juga: Kasus Pengaturan Proyek di Indramayu, KPK Sebut Ada Saksi yang Diintimidasi
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga membantah anggapan yang menyebut ada taliban di internal KPK.
"Kalau taliban dalam pengertian militan dalam pemberantasan korupsi mungkin iya, tapi kalau taliban yang lain, mungkin hanya ada di Afghanistan," kata Alex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.