JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan belum ada jaminan jika pelaksanaan program vaksinasi bisa serta merta mengakhiri pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Budi dalam acara "Vaksin dan Kita" yang diselenggarakan Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat, dan ditayangkan kanal YouTube PRMN SuCi, Jumat (22/1/2021).
"Kalau misalnya vaksinasi selesai pun, saya bukan mau menakut-nakuti ya, apakah ini pasti akan beres? belum ada contohnya (bahwa pandemi Covid-19 akan selesai)," kata Budi.
Menurut Budi, mengacu pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penanganan Covid-19 itu harus dilakukan dengan empat strategi.
Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Barat Capai 28,7 Persen
Mulai dari testing, tracing, diagnostik dan terapistik melalui pengobatan dan vaksinasi.
"Empat itu harus dilakukan sekaligus," ujar dia.
Menkes Budi pun menyayangkan perilaku masyarakat Indonesia yang masih tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Budi mengatakan, masyarakat Indonesia baru taat aturan, hanya ketika mengikuti apa yang disampaikan oleh pemimpinnya.
"Unfortunately, Indonesia enggak disiplin masyarakatnya. Kalau Indonesia disiplin masyarakatnya, ini bisa (mengatasi pandemi)," kata Budi.
Adapun program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Rabu (13/1/2021). Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.
Proses vaksinasi pun kini berlanjut ke berbagai provinsi di Tanah Air.
Baca juga: Pemerintah Harus Memiliki Mekanisme yang Jelas soal Vaksinasi Mandiri
Jokowi menyebut, dirinya telah meminta agar vaksinasi dipercepat dan selesai dalam waktu satu tahun.
"Saya juga telah memerintahkan agar proses vaksinasi pada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia bisa diselesaikan sebelum akhir tahun 2021 ini," kata Jokowi saat membuka acara pertemuan industri jasa keuangan 2021, Jumat (15/1/2021).
Jokowi mengatakan, pada 13 Januari lalu dirinya tak seorang diri menerima vaksinasi. Ada sejumlah pihak yang ikut berpartisipasi, mulai dari kalangan pejabat, tokoh agama, hingga pedagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.