JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi internal terkait kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Perhubungan," kata Jefferson usai tabur bunga di KRI Semarang, Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021) seperti dikutip Antara.
Kendati demikian, ia belum menyampaikan detail terkait langkah evaluasi internal seperti apa yang akan dilakukan.
Baca juga: Suasana Haru Selimuti Acara Tabur Bunga oleh Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182
Sebab, pihak Sriwijaya Air masih menunggu hasil laporan kecelakaan dari otoritas terkait yaitu KNKT dan Kementerian Perhubungan.
Adapun pencarian dan penyelamatan korban dan puing pesawat SJ 182 dihentikan pada Kamis (21/1/2021).
Namun, proses pencarian terhadap cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan salah satu bagian kotak hitam pesawat terus dilakukan.
Baca juga: 5 Fakta Terkini Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ 182: Dihentikan hingga Proses Identifikasi
Proses pencarian CVR akan dilanjutkan oleh KNKT yang dibantu TNI dan Polri.
KNKT diketahui juga telah berhasil mengunduh data dari flight data recorder (FDR) SJ 182. Data yang dilaporkan berhasil diunduh terakhir ada 370 parameter dan 18 data penerbangan SJ 182.
"Kami sampaikan bahwa data dari Flight Data Recorder sudah bisa kami dapatkan, sudah berhasil diunduh dengan total 370 parameter, 27 jam dan atau 18 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Kapten Nurcahyo Utomo dalam video pernyataan KNKT yang diterima Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Operasi SAR Dihentikan, Tim DVI Polri Tetap Identifikasi Korban Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.