Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Jangan Ada Lagi "Delay" Data, Ini Penting dalam Ambil Kebijakan

Kompas.com - 20/01/2021, 11:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tren penambahan kasus positif Covid-19 menjadi yang tertinggi pada pekan ini yaitu mencapai 27,5 persen.

Ia menyebut, selain masih terjadinya penularan Covid-19, ada penyebab lain yaitu masalah verifikasi data yang terlambat masuk. Hal ini menyebabkan penumpukan data di beberapa daerah.

"Saya minta ke depannya tidak ada lagi toleransi terhadap delay atau keterlambatan data. Karena ini sangat krusial dalam pengambilan keputusan," kata Wiku dalam keterangan tertulis di situs BNPB, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Satgas: Angka Kematian Covid-19 Naik 37,4 Persen, Jateng Tertinggi

Menurut dia, karena data yang terlambat, kebijakan yang dikeluarkan juga tidak tepat waktu sehingga tidak efektif. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah memilah data pelaporan Covid-19 dari berbagai daerah.

Pemilahan tersebut dilakukan pada pelaporan data yang masuk pada rentang 11-17 Januari 2021 dengan pelaporan data yang telah terlambat masuk dari minggu-minggu sebelumnya.

Oleh karena itu, Wiku meminta Kemenkes dan Pemerintah Daerah terus memperbaiki integrasi data Covid-19.

"Sehingga dalam pelaporan data ke depannya dapat mengurangi gap atau kekosongan dan delay atau penundaan antara data pusat dan daerah," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Satgas: Data Terlambat Masuk

Di samping itu, kata dia, tren perkembangan kenaikan kasus minggu ini sebesar 27,5 persen dan menjadi yang tertinggi selama pandemi.

Bahkan, kata dia, peningkatan angka tren kenaikan ini sudah berlangsung selama 12 minggu berturut-turut.

Pada minggu ini juga tercatat penambahan kasus positif harian yang menembus angka 14.000 dalam satu hari.

"Positivity rate bulan Januari rata-rata di angka 25,98 persen," ujar dia. 

Baca juga: Beban Ganda Pandemi Covid-19 dan Bencana Alam, Ini Langkah Satgas

Sementara itu, terdapat 5 provinsi teratas yang menyumbang kenaikan tertinggi dalam tren kenaikan kasus minggu ini yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Jakarta naik 4.346 dari 16.879 menjadi 21.423, Jawa Tengah naik 3.986 dari 7.203 menjadi 11.189, Bali naik 806 dari 1.254 menjadi 2.060, dan Sulawesi Selatan naik 792 dari 3.741 menjadi 4.523.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com