JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di madrasah masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Beberapa waktu yang lalu berkomunikasi dengan Mendikbud Mas Nadiem, memang di Kementerian Agama ini pelaksanaan PJJ masih tertinggal dibanding apa yang sudah dilaksanakan di Kemendikbud," kata Yaqut, dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Pemerintah Diminta Buat Strategi Terobosan untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Yaqut mengatakan, ketertinggalan pelaksanaan PJJ itu terjadi karena sejumlah kendala.
Menurut Yaqut, ada belasan ribu madrasah yang terletak di daerah blank spot atau belum ada sinyal telekomunikasi, sehingga sulit untuk melaksanakan PJJ.
"Jadi ada 13.790 madrasah yang berada pada wilayah blank spot. Jadi mau isi pulsa berapa pun tidak bisa dipakai," kata Yaqut.
"Jadi memang ini tidak ketidaktersediaan infrastruktur, saya kira menjadi faktor persoalan," tutur dia.
Baca juga: Kemenag Optimis Wujudkan Madrasah Kelas Dunia
Selain itu, Yaqut mengatakan, terdapat 11.998 madrasah yang belum dialiri listrik. Ia pun merasa heran dengan temuan tersebut.
"Di Indonesia, di tahun 2021 (daerah tidak dialiri listrik)," ucapnya.
Terkait hal itu, Yaqut menuturkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk mengatasi persoalan blank spot di sejumlah daerah.
"Dan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) ada 11.998 madrasah yang belum teraliri listrik ini, bisa kemudian mendapat fasilitas PJJ yang diberikan oleh pemerintah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.