Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Catat Rekor 4 Hari Beruntun, Pemerintah Dinilai Tak Antisipasi Prediksi

Kompas.com - 16/01/2021, 17:57 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia kembali mencatatkan rekor penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi pada Sabtu (16/1/2021) dengan 14.224 kasus baru.

Penambahan kasus ini menyebabkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 896.642.

Berdasarkan catatan Kompas.com, penambahan tertinggi sebelumnya terjadi pada Jumat (15/1/2021) dengan 12.818 kasus. Sehari sebelumnya atau pada Kamis (14/1/2021) juta mencatat rekor dengan 11.557 kasus.

Baca juga: Sepekan Ini, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Catat Rekor 3 Hari Berturut-turut

Lalu, pada Rabu (13/1/2021) juga sempat menjadi yang tertinggi dengan 11.278 kasus.

Dengan demikian, sudah empat hari berturut-turut rekor penambahan kasus harian Covid-19 terjadi di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, prediksi pemerintah soal adanya lonjakan kasus tidak diantisipasi dengan tepat.

Sebab, menurut Dicky, di tengah prediksi itu, yang terjadi yakni masih adanya pelonggaran dengan diperbolehkannya masyarakat untuk bepergian.

“Jadi menurut saya strateginya tidak berbasis data, artinya akan misleading,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Dicky mengatakan, saat ini strategi 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan tidak lagi bisa maksimal jika perilaku mobilitas dan interaksi serta keramaian di masyarakat masih tetap ada, apalagi ditambah dengan adanya strain baru Covid-19.

Oleh karena itu, menurut dia, jika strategi pemerintah tidak diubah, kondisi tiga bulan ke depan berpotensi lebih buruk.

Dicky berharap pemerintah dapat mengubah strategi saat ini dengan strategi berbasis data, perkembangan pernyakit, dan riset terkini.

“Ini yang harus diperbaiki, kalau tidak, ya kita akan begini-begini aja, dan ini situasi sudah sangat serius, semua tren naik, semua indikator meningkat ,” ucap dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya sudah memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 sekitar 16-18 Januari 2021.

Lonjakan kasus Covid-19 ini disebabkan karena libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

Baca juga: Tambah 14.224 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Indonesia Catat Rekor Lagi

"Pengalaman menunjukkan bahwa lonjakan infeksi itu akan terjadi 10-14 hari sesudah liburan selesai. Jadi kalau liburan selesai di sekitar tanggal 1 atau 2 Januari, ini akan terjadi sekitar tanggal 16-18," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).

Budi mengatakan, lonjakan kasus ini disebabkan karena tingginya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Oleh karenanya, untuk mencegah lonjakan tersebut, masyarakat yang bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 harus mengurangi mobilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com