JAKARTA, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) memperluas areal udara dalam pencarian puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di hari ketiga.
"Untuk kegiatan udara itu akan tetap melaksanakan pemantauan lewat udara dengan areal yang kita perluas," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Rasman dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).
Dalam perluasan pencarian ini, petugas membagi menjadi sembilan sektor.
Seluruh sektor ini bekerja dengan metode pemantauan melalui udara di sekitar lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.
Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Hari Ketiga, Sudah 45 Kantong Jenazah Dievakuasi Basarnas
Rasman menuturkan, perluasan pemantauan udara ini dilakukan sebagai upaya untuk antisipasi terjadinya pergerakan puing pesawat di permukaan air.
"Kemungkinan kalau ada benda atau barang atau obyek yang menjadi pencarian yang ada di permukaan itu bisa dipantau. Karena, ini sudah tiga hari tentu mungkin pergerakannya sudah agak menjauh," kata Rasman.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tengah membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.
Baca juga: Hoaks, Basarnas Temukan Bayi Penumpang Sriwijaya Air Dalam Keadaan Selamat
Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan dan bagian tubuh korban.
Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulance, dan 3.600 personel gabungan.
Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.