JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih meminta polemik soal vaksin Covid-19 dihentikan setelah penerbitan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Daeng menegaskan, terbitnya izin BPOM menandakan rangkaian prosedur keilmuan terkait uji klinis vaksin sudah dipenuhi. Uji klinis tahap ketiga yang digelar di Bandung melibatkan 1.600 individu sebagai relawan.
"Kami imbau hentikan polemik karena kesimpulan prosedur keilmuan sudah kita dapatkan bersama. Kita kembali mendukung bersama soal vaksinasi agar persoalan pandemi ini bisa kita akhiri dan kehidupan kita kembali normal," ujar Daeng, dalam konferensi pers secara daring, Senin (11/1/2021).
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac
Menurut Daeng, BPOM telah memastikan aspek keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan fatwa terkait kehalalan vaksin.
"Pertama, soal keamanan dan efektivitas yang dilakukan BPOM. Kemudian otoritas yang menilai kesucian dan kehalalan yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ungkap Daeng.
Oleh sebab itu, IDI menyatakan dukungan penuh terhadap program vaksinasi Covid-19. Adapun, tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama penyuntikan vaksin.
"Hari ini sudah disampaikan kesimpulan bahwa prosedur sudah dilakukan dengan profesional dan sesuai prosedur keilmuan dinyatakan bahwa vaksin itu aman dan efektif," tutur dia.
Baca juga: BPOM: Vaksin Sinovac Berpeluang Cegah Penularan Covid-19 hingga 65,3 Persen
Sebelumnya, BPOM telah resmi menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Dengan demikian, vaksin Sinovac telah mendapat izin untuk digunakan dalam program vaksinasi.
"Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Corona vax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).
Penny mengatakan, izin penggunaan darurat ini diberikan setelah BPOM mengkaji hasil uji klinis tahap III vaskin yang dilakukan di Bandung. Selain itu, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brasil.
Berdasarkan analisis terhadap hasil uji klinis, BPOM memastikan bahwa vaksin Covid-19 asal Sinovac aman.
"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin corona vax aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujar Penny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.